Lebih dari Sejuta Sarjana Indonesia Lulusan Amerika

Ilustrasi sarjana.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Pemerintah Amerika Serikat setiap tahunnya membuka peluang bagi pelajar Indonesia, untuk menempuh studi di berbagai universitas bergengsi di Amerika. Hingga tahun ini tercatat 8.000 pelajar dari Indonesia telah menempuh studi Negeri Paman Sam.

AS Perpanjang Pembebasan Tarif Bea Masuk untuk Indonesia

Salah satunya adalah Robinson Sinurat, yang kini tengah menempuh studi pascasarjana di Columbia University di Kota New York. Robinson menerima beasiswa penuh melalui program LPDP untuk gelar Master Sosial. Sebelumnya, ia pernah memperoleh beasiswa penuh dari Kementerian Luar Negeri AS, untuk program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).

"Sebelum berangkat ke Amerika saya mempersiapkan diri terutama mempelajari Bahasa Inggris. Kemudian harus tahu apa jurusan dan studi yang ingin ditempuh di Amerika. Kemampuan Bahasa Inggris saya kala itu sangat buruk, tapi ketika tiba di sini lingkungan kampus sangat membantu," kata Robinson melalui video conference di Kedubes AS, Selasa 22 November 2016.

Jimly Asshiddiqie: Menlu AS Datang Bujuk RI Tak Berpihak ke China

Robinson bercerita, banyak pemuda Indonesia yang ingin melanjutkan jenjang studinya ke Amerika, namun terhalang oleh kemampuan Bahasa Inggris. Namun anggapan itu ditampiknya. Menurutnya, hampir setiap kampus di Amerika memiliki fasilitas dan program untuk mendukung mahasiswa dalam meningkatkan kualitas bahasa.

"Profesor dan tenaga pelajar di kampus sangat membantu dengan memberikan berbagai tugas dan kegiatan yang menunjang kemampuan writing dan speaking. Jadi tidak ada alasan bagi pelajar Indonesia untuk tak belajar ke luar negeri," ujarnya.

DPR Ingatkan Prabowo Jangan Beli Jet Tempur Bekas

Hal serupa diungkapkan Riskariyani Tirtawijaya, mahasiswa asal Indonesia yang saat ini menempuh studi di Northwestern Oklahoma State University, berkat beasiswa Fulbright Scolarship. Perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dan Amerika membuatnya harus bekerja keras dan beradaptasi.

"Saya berkali-kali mengirimkan esai untuk memperoleh beasiswa ini. Banyak situasi dan tantangan yang dihadapi, salah satunya beradaptasi dengan sistem pendidikan di Amerika. Fasilitas pendidikan di sini sangat membantu saya belajar dan memperoleh banyak pengalaman berharga," kata mantan dosen di Universitas Hasanuddin ini.

Terkait hal ini, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Brian McFeeters mengatakan, bahwa Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Untuk itu, Amerika selalu memberikan banyak kemudahan melalui berbagai program, untuk memberi kesempatan bagi pelajar Indonesia.

"Indonesia dan Amerika punya hubungan yang sangat dekat, terutama people to people contact. Salah satunya adalah melalui program pendidikan. Sampai sekarang, jumlah mahasiswa Indonesia di Amerika ada di peringkat ke-19 dalam kuantitas. Ini artinya kesempatan selalu terbuka bagi semua yang ingin berusaha," ujarnya.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya