Duterte akan Beri 'Hadiah' untuk Para Koruptor Filipina

Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte.
Sumber :
  • REUTERS/Lean Daval

VIVA.co.id – Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte kembali mengeluarkan pernyataan kontroversi. Baru-baru ini ia mengancam akan melemparkan pejabat pemerintah yang terbukti korupsi dari helikopter yang sedang terbang.

Korupsi Bansos COVID-19, MUI: Mensos Juliari Bisa Dihukum Mati

Duterte mengaku pernah melempar seorang pria China dari helikopter lantaran diduga melakukan pemerkosaan dan pembunuhan saat menjadi Wali Kota Davao.

"Jika Anda korupsi saya akan menjemput Anda menggunakan helikopter ke Manila dan melempar Anda. Saya pernah melakukan ini sebelumnya. Jadi, saya tidak akan ragu untuk melakukannya lagi," kata Duterte, seperti dikutip situs Telegraph, Kamis, 29 Desember 2016.

SEA Games Bermasalah, Presiden Filipina Minta Maaf

Pernyataan ini dikeluarkan hanya beberapa minggu setelah Duterte mengaku pernah membunuh orang selama 22 tahun menjabat sebagai kepala daerah di wilayah Filipina Selatan tersebut.

Menurutnya, pembunuhan tersebut dilakukan sebagai bagian dari operasi yang sah, termasuk insiden penyanderaan. Duterte juga mengatakan enam orang yang ditangkap pekan lalu atas penggerebakan sabu senilai Rp1,6 triliun sangat beruntung.

Cabang Duathlon Sukses Tambah Medali Emas Indonesia

Sebab, saat penggerebekan, dirinya tengah tugas keluar kota. "Mereka beruntung saya tidak berada di Manila saat itu. Jika saya tahu ada banyak sabu di sana, saya pasti akan membunuh mereka," tegas dia.

Kendati demikian, tidak jelas kapan dan di mana insiden Duterte melemparkan seorang pria China keluar dari helikopter. Namun, Juru Bicara Istana Kepresidenan Ernesto Abella mengatakan hal itu tidak mungkin benar-benar terjadi.

Pengakuan Duterte ini lagi-lagi memancing reaksi keras, baik dari dalam negeri maupun dunia internasional. Komisi HAM Filipina dan Dewan HAM PBB mendesak untuk dilakukannya penyelidikan terkait pernyataan Duterte tersebut.

Sementara itu, pihak oposisi Filipina mendesak agar parlemen memakzulkan atau menggulingkan Duterte atas apa yang dilakukannya. Pihak oposisi juga mengatakan apa yang dilakukan Duterte adalah tindakan kejahatan berat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya