- REUTERS
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia menghentikan sementara semua kerja sama militer dengan Australia. Hal ini terjadi setelah personel Kopassus menemukan “suatu tampilan” yang dianggap menghina Indonesia yang terpampang di sebuah Akademi Pasukan Khusus (SAS) Australia di Perth, tempat mereka berlatih bersama dengan pasukan komando setempat Desember 2016 lalu.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, mengungkapkan bahwa Angkatan Darat Australia telah memeriksa masalah serius yang disampaikan dan akan menyelidiki permasalahan tersebut.
Ia mengatakan, Indonesia juga telah menyampaikan penangguhan kerja sama dengan Australia. "Indonesia telah menyampaikan penangguhan kerja sama pertahanan kepada Australia. Sebagai akibatnya, beberapa interaksi antara dua lembaga pertahanan akan ditunda sampai masalah ini diselesaikan. Namun kerja sama di bidang lain masih terus berlanjut," kaya Payne melalui pernyataan tertulis di laman Kementerian Pertahanan Australia, Rabu 4 Januari 2017.
Selain itu ia mengatakan, Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Marsekal Mark Binskin, pun telah menyurati mitranya di Indonesia, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang menyatakan bahwa hal ini akan ditangani secara serius dan akan menyelidiki permasalahan ini.
"Australia berkomitmen untuk membangun hubungan pertahanan yang kuat dengan Indonesia, termasuk melalui kerja sama pelatihan. Kami akan mengembalikan kerja sama secara penuh dengan Indonesia secepat mungkin," ujarnya menegaskan.
(ren)