Polisi Federal Selidiki Motif Penembakan di Bandara Florida

Polisi AS bersiaga menghadapi penembak brutal.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Innerarity

VIVA.co.id – Tim penyelidik federal mendalami tragedi penembakan di bandar udara di Florida, Amerika Serikat pada hari Sabtu, 7 Januari 2017. Polisi menyelidiki motif pelaku melakukan penembakan.

Polda Jatim Ungkap Pembobolan Bansos COVID-19 AS, Diapresiasi FBI

Dikutip dari Reuters, polisi memeriksa semua sudut bandara untuk menentukan motif di balik penyerangan brutal, di mana seseorang melepaskan tembakan di area pengambilan bagasi bandara Fort Lauderdale. Atas penembakan tersebut, lima orang dinyatakan tewas dan lainnya mengalami luka serius.

George Piro, agen khusus yang bertugas di biro ivestigasi federal Miami mengatakan, pihak berwenang telah meringkus veteran perang Irak, Esteban Santiago, dan menahannya setelah melakukan penembakan itu. Polisi juga mengajukan banyak pertanyaan kepadanya guna mendapat keterangan lebih lanjut. Kemungkinan besar, Santiago akan menghadapi tuduhan pengadilan federal.

Tabrak Pemotor hingga Tewas, Pemobil 'Provost FBI' Jadi Tersangka

Tersangka yang berusia 26 tahun ini tiba di bandara Fort Lauderdale, sesaat, sebelum pukul 13:00 waktu Florida atau sekitar pukul 18:00 GMT pada hari Jumat, 6 Januari 2017. Ia menaiki pesawat dari Alaska yang transit di bandara Fort Lauderdale.

Santiago sebelumnya pernah bermasalah di kantor FBI Anchorage, November tahun lalu. Saat diperiksa, ia menunjukkan perilaku tak menentu dan oleh pihak berwajib diserahkan kepada polisi setempat. Santiago lalu dibawa ke sebuah layanan medis untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mental.

Badan Intelijen Negara Ingin Mencengkeram WhatsApp

Menurut Pentagon, Santiago diketahui menjadi Tentara Nasional Puerto Rico pada tahun 2007 hingga 2016 dan Tentara Nasional Alaska yang disebar ke Irak di tahun 2010 hingga 2011. Seorang kelas pertama dan instruktur perang, Santiago menerima setengah lusin medali sebelum dipindahkan ke bangku cadangan siap aktif di bulan Agustus tahun lalu.

Bibinya mengungkapkan, Santiago kembali dari Irak dalam kondisi yang berbeda.

Penyidik FBI, kata Piro, tidak menampik anggapan bahwa terorisme menjadi alasan penyerangan Santiago. FBI juga sedang meninjau pergerakan tersangka akhir-akhir ini. "Kami akan memeriksa setiap sudut (bandara dan Santiago) untuk mencoba menemukan motif kuat di balik serangan ini," ujar Piro.

Pihak berwenang menjelaskan, penyerang mengambil sebuah pistol semi-otomatis berukuran 9 milimeter dari kopernya yang telah diperiksa dan mulai menembaki orang-orang di sekitarnya tanpa pandang bulu.

Selain lima orang tewas, delapan orang lagi dilaporkan terluka oleh tembakan itu dan 36 lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan luka memar atau patah tulang.

Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood merupakan bandara terbesar kedua di Florida Selatan yang melayani penerbangan antarbenua. Biasanya, bandara ini juga menerbangkan pesawat kargo dan pesawat pribadi berukuran kecil untuk penerbangan umum di waktu tengah malam.

Pihak bandara mengeluarkan pernyataan melalui akun Twitter resminya jika penerbangan komersial akan dibuka kembali pada hari Sabtu waktu setempat.

Serangan itu merupakan serangan terbaru dalam serangkaian penembakan massal yang melanda Amerika Serikat di tahun-tahun terakhir, beberapa tersangka dilakukan oleh militan Islam, seorang penyendiri, atau seseorang yang jiwanya terguncang.

Hampir dua bulan lalu, mantan pekerja Southwest Airlines menewaskan seorang karyawan perusahaan tersebut di bandara Oklahoma City. Polisi menetapkan kasus tersebut sebagai pembunuhan berencana.

Penembakan massal terburuk dalam sejarah modern AS terjadi Juni lalu, ketika seorang pria bersenjata, yang diduga terpengaruh oleh ISIS, menewaskan 49 orang dan melukai 53 lainnya di sebuah klub malam khusus gay di Orlando, Florida.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya