Indonesia Bidik Italia Jadi Mitra Strategis

Tujuh Dubes Italia di ASEAN berkumpul di Jakarta.
Sumber :
  • Viva.co.id/Afra Augesti

VIVA.co.id – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Abdurrahman Mohammad Fachir mengadakan pertemuan tertutup dengan tujuh Duta Besar Italia untuk ASEAN, Kamis, 19 Januari 2017 di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta. Pertemuan ini dibarengi dengan penerimaan kedatangan Wamenlu Italia, Benedetto Della Vedova.
 
Dalam pertemuan internal ini, Wamenlu Fachir mengatakan, ketujuh dubes membicarakan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Italia terkait perdagangan dan investasi yang akan dilakukan oleh ketujuh dubes itu terhadap ASEAN. Kali ini, Indonesia dipilih menjadi tuan rumah.

Terpikat Keindahan Lokasi Syuting Film Bond 25

"Kedatangan mereka ke mari untuk mengadakan pertemuan terorganisasi antara dubes-dubes Italia terkait ASEAN. Pertemuan ini membahas perhatian bersama dan isu yang sedang hangat. Kenapa kita ingin bekerja sama dengan mereka? Karena Italia adalah salah satu rekan Indonesia di Eropa," kata Wamenlu Fachir.

Wamenlu Fachir mengungkapkan, pada 2016, sebanyak 60.000 wisatawan asal Italia datang ke Indonesia. Oleh sebab itu, kedua pihak akan mengerucutkan pembahasan kerja sama untuk bidang kuliner, fesyen, dan furnitur.

Sopir Italia Sandera 51 Anak dan Membakar Bus

"Italia dikenal akan kemahirannya di bidang makanan, fashion, dan furnitur, itu potensi lain yang kami lanjutkan. To pursue and to explore for the further cooperation," ujarnya.

"Kami banyak menyinggung soal ekonomi kreatif. Fesyen adalah sektor yang cocok untuk kami jadikan kerja sama," tuturnya.

Hotel Ini Miliki Kolam Renang dengan Pemandangan Terbaik di Dunia

Selain itu, Wamenlu Fachir menyebut akan ada kerja sama antara Italia dan negara-negara ASEAN dalam Italy-ASEAN Business Summit pada tahun ini. Program tersebut merupakan inisiatif pihak Italia yang ditujukan untuk para pebisnis.

"Summit ini sebagai medium pertemuan para pengusaha Italia dengan pengusaha-pengusaha di ASEAN. Dilaksanakannya di Indonesia karena Indonesia dianggap sebagai headquarter," katanya. 
 
Beberapa rekomendasi juga ditindaklanjuti oleh kedua wamenlu atas apa yang sudah pernah dibicarakan Presiden Joko Widodo dan Presiden Italia, Sergio Mattarella saat berkunjung ke Indonesia pada 2015.

"Soal energi, kami tak ingin berfokus pada biothermal saja, agrikultural juga karena di sana ada FAO. Peluang Indonesia cukup besar untuk kerja sama itu. Itu yang juga kami bahas saat Presiden Joko Widodo pernah bertemu PM Italia dalam G20 tahun lalu," tutur Wamenlu Fachir.
 
Ditemui di saat bersamaan, Wamenlu Italia, Benedetto Della Vedova berharap kerja sama antarkedua negara terus ditingkatkan. "Selain kerja sama di keempat bidang tadi, kami juga membicarakan kerja sama di bidang infrastruktur. Italia mempunyai banyak perusahaan kecil dan menengah dengan teknologi mutakhir. Ini bisa digunakan untuk berkontribusi di bidang infrastruktur Indonesia," kata Wamenlu Della Vedeova. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya