Babi Perenang Mati Mengambang di Bahama

Hewan babi.
Sumber :
  • REUTERS/ Gleb Garanich

VIVA.co.id – Sejumlah hewan babi perenang terkenal di Pulau Babi, Bahama, Kepulauan Karibia, ditemukan mati. Para ahli berpendapat babi-babi perenang ini memang sengaja dibunuh oleh oknum.

Badai Maria Mulai Menghempas di Karibia Menuju Amerika

Laporan awal, seperti dikutip situs Metro, Selasa, 28 Februari 2017, mengatakan, sebanyak 15 ekor babi ditemukan mati mengambang di pantai Bahama.

Namun kenyataannya, hanya tujuh atau delapan ekor dinyatakan bertahan hidup, terdampar di Pulau Exuma, bagian dari Bahama. Babi-babi yang selamat akan diperiksa dan diberikan vaksin sebagai pencegahan.

Tak Kuasa Melawan Terjangan 'Monster' Irma

Merujuk pada laporan Bahamas Humane Society, kelimabelas babi ini dibuang ke laut setelah mereka ditemukan mati pada Jumat, 24 Februari lalu. Presiden Bahamas Humane Society, Kim Aranha, mengaku melihat ada tujuh atau delapan babi masih hidup.

Ia pun masih mencari tahu jumlah tepat hewan yang mati. Aranha menyebut ada lebih dari tujuh ekor babi yang selamat, namun bukan sejumlah 15 ekor seperti yang diberitakan di media-media sosial.

Terjang Karibia, Badai Irma Tewaskan Belasan Orang

"Fenomena ini bisa dibilang sebagai kecelakaan mengerikan. Mungkin saja mereka baru memakan sesuatu yang beracun. Atau bisa jadi ini memang sebuah tindak kejahatan. Saya masih tak habis pikir mengapa orang itu tega melakukan hal ini kepada binatang-binatang itu," kata dia.

"Saya tahu ada banyak pelaut konyol yang berlayar dan memberi mereka (babi) makan dengan alkohol, mencoba memabukkan hewan ini. Itu bukan menjadi kesalahan operator tur yang berbasis di Nassau, (ibu kota Bahama), yang telah memperlakukan babi-babi ini dengan baik," ungkapnya, kesal.

Babi-babi tersebut menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Sekarang para wisatawan khawatir kematian hewan itu dapat membahayakan pariwisata kepulauan tersebut. Bahama adalah sumber utama pendapatan Kepulauan Karibia.

Salah satu pemilik babi, Wayde Nixon, mengatakan ia percaya babi miliknya mungkin diberi makan dengan makanan yang salah. "Kami memiliki babi di sana (Pulau Babi) hampir 30 tahun. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sekarang kami harus mengaturnya lagi," ujar Nixon.

Menurutnya, sekarang ini masalahnya siapa pun yang membawa makanan ke Pulau Babi, maka mereka akan memberikan para babi itu makanan apa pun. "Ada yang datang hanya untuk memberikan babi-babi itu bir, rum, dan menunggangi mereka," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya