Israel akan Bangun Lagi Pemukiman di Tepi Barat

Tampak salah satu pemukiman Yahudi di Tepi Barat, Minggu, 22 Januari 2017.
Sumber :
  • REUTERS / Ronen Zvulun

VIVA.co.id – Israel menyetujui pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat. Ini merupakan pertama kalinya pemerintah Israel "mengalah" atas wilayah yang telah didudukinya selama lebih dari dua dekade. Sebuah pernyataan diumumkan setelah pertemuan kabinet keamanan negara dilangsungkan.

Pemukim Israel Serang Warga Palestina di Utara Nablus

Pemukiman baru tersebut  akan digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Yahudi yang diusir dari Amona. Amona merupakan daerah terpencil yang diratakan dengan tanah bulan lalu,  setelah Mahkamah Agung Israel memutuskan daerah itu dibangun secara ilegal di tanah pribadi Palestina. Netanyahu kemudian menjanjikan warga Amona bahwa daerah baru akan dibangunkan untuk mereka.

Pernyataan itu menyebut pembangunan akan berlangsung di daerah Emek Shilo, dekat Nablus. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara bersamaan melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk mengurangi aktivitas pemukiman. Namun para pejabat Palestina mengecam tindakannya itu.

Eropa Minta Israel Hentikan Perluasan Permukiman di Tepi Barat

"Pengumuman hari ini, sekali lagi, membuktikan bahwa Israel lebih berkomitmen untuk memenuhi tuntutan populasi pemukim ilegal daripada mematuhi persyaratan untuk stabilitas dan perdamaian yang adil," kata anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Hanan Ashrawi, seperti dilansir melalui BBC, Jumat 31 Maret 2017.

Sudah sejak lama, masalah pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur menjadi sumber utama perselisihan antara Israel dan Palestina. Lebih dari 600.000 Yahudi tinggal di sekitar 140 pemukiman ini. Kedua wilayah dibangun sejak pendudukan Israel pada tahun 1967 silam. Pemukiman tersebut dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, walaupun Israel menentangnya ini.

Ada Otorisasi Pembangunan Tepi Barat Jelang Trump Resmi Lengser

Pemerintah pro-pembangunan Israel, yang memiliki perbedaan tajam dengan pemerintahan Barack Obama dalam masalah ini, makin lebih berani ketika Donald Trump dilantik menjadi presiden AS ke-45, Januari 2017. Sejak itu, 6.000 rumah baru dibangun di sana. Jumlah ini dinilai sebagai salah satu lonjakan terbesar selama bertahun-tahun.

Ilustrasi Pemukiman Israel, Givat Zeev, di dekat kota Ramallah, Palestina, di Tepi Barat.

Kedubes Palestina Kutuk Pengusiran Warga di Sheikh Jarrah oleh Israel

Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia mengutuk keras tindakan Israel yang mengusir paksa keluarga Salhiya dari rumah dan tanahnya di Sheikh Jarrah.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2022