Duterte Dituding Dukung Perzinahan di Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte di Istana Malacanang, Manila.
Sumber :
  • REUTERS/Ezra Acayan

VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte menghadapi kritikan pedas lantaran mendukung sekutu politiknya yang doyan berzina.

SEA Games Bermasalah, Presiden Filipina Minta Maaf

Mengutip situs Channel News Asia, Rabu, 5 April 2017, Duterte bilang kalau dia sama seperti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Filipina, Pantelon Alvarez, yang memiliki 'banyak istri'.

Politisi senior itu menjadi perbincangan publik ketika ia secara terbuka mengakui telah menjadi bapak dari delapan anak, di mana enam di antaranya lahir dari rahim dua wanita yang bukan istrinya.

Cabang Duathlon Sukses Tambah Medali Emas Indonesia

Alvarez adalah kawan lama dan sekutu politik kuat Duterte. Ia juga pejabat dengan kedudukan tertinggi keempat di Filipina.

"Siapa yang tak ingin bersenang-senang? Tanya ke semua politisi, berapa banyak selingkuhan yang mereka punya. Dua, tiga, atau empat?” kata Duterte, menegaskan.

Presiden Filipina Minta Panitia SEA Games Gratiskan Tiket Pertandingan

Ia juga mengatakan kalau dunia penuh dengan kemunafikan. "Siapa di antara Anda tidak memiliki wanita simpanan? Kenyataannya, Anda hanya bisa hidup sekali dan singkat, sedangkan wanita banyak sekali di dunia ini. Ya Tuhan!" ungkapnya.

Kemudian, masalah yang paling penting, Duterte melanjutkan, adalah bagaimana Anda mampu menghidupi anak-anak. "Itu saja".

Komentar Duterte ini memicu kritikan tajam dari banyak pihak di negeri dengan mayoritas penduduknya adalah umat Katolik konservatif.

Sebagian besar warga Katolik Filipina sangat menentang perceraian atau hubungan asmara di luar pernikahan.

Senator Risa Hontiveros mengatakan, pernyataan Duterte ini menunjukkan sikap yang meremehkan perjuangan dan upaya untuk mendapatkan kesetaraan hak dan gender.

Adapun, Ketua Nasional Sosialis Demokratik Perempuan Filipina, Elizabeth Angsioco menuding apa yang dikatakan mantan Wali Kota Davao ini sebagai standar ganda.

"Mereka sangat berkuasa sehingga tak pantas berbicara dengan entengnya begitu soal masalah ini. Ini sangat berbahaya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya