11-04-1814: Pahlawan Prancis Dibuang ke Pulau Terpencil

Napoleon Bonaparte.
Sumber :

VIVA.co.id – Hari ini 203 tahun yang lalu. Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte turun dari tampuk kekuasaan. Salah satu panglima perang legendaris dunia itu diasingkan ke wilayah terpencil di Pulau Elba, Laut Mediterania.

Islamofobia di Prancis Makin Mengkhawatirkan, Ribuan Orang Lakukan Demonstrasi

Mengutip situs History, pengasingan ini akibat kekalahan Napoleon dan pasukannya saat berupaya menduduki Rusia, yang dia curigai beraliansi dengan Inggris, pada 1812.

Mengingat Napoleon masih dipandang sebagai pahlawan Prancis yang berkharisma, Inggris dan para sekutunya sepakat mengasingkan dia ke Elba, sesuai dengan Perjanjian Fontainebleau.

Tampang Pelaku Perampokan Sadis Turis Perancis di Bukit Sipiso-piso Kabupaten Karo

Namun, pada 1815, Napoleon berhasil lolos dari pengasingan dan kembali ke Prancis. Dia lagi-lagi mendapat banyak dukungan dari para pengikutnya untuk kembali berkuasa.

Napoleon pun masih berambisi menguasai Eropa secara militer. Namun, pada Juni 1815, dia menderita kekalahan telak dari Panglima Perang Inggris, Jenderal Wellington, dalam Perang Waterloo.

Melawan Aparat, Perampok Sadis Wisatawan Prancis di Karo Dihadiahi Timas Panas

Kekalahan di Waterloo itu lah benar-benar mengakhiri dominasi Prancis atas Eropa. Napoleon lagi-lagi diasingkan. Kali ini ke wilayah yang lebih jauh dari Eropa Daratan, yaitu Pulau Saint Helena di selatan Samudera Atlantik.

Dia tinggal di sana hingga akhir hayat di usia 52 tahun pada 5 Mei 1821. Napoleon diperkirakan meninggal dunia akibat kanker perut, namun masih ada dugaan dia diracun. (art)

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara pada Sidang Majelis Umum PBB di New York.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Keistimewaan berupa hak veto yang dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini memiliki dampak besar dalam keputusan penting di tingkat internasional.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024