Hanya di Industri Ini, AS-Rusia Bisa Akur

Stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Sumber :
  • Nasa.gov

VIVA.co.id – Jika di ranah ekonomi dan politik Amerika Serikat dan Rusia saling gontok-gontokan, tidak untuk di industri luar angkasa.

9 Barang Termahal di Dunia, Jangan Coba-coba Mimpi Buat Beli

Perusahaan aerospace Rusia, RSC Energia dan perusahaan wisata luar angkasa Space Adventures asal AS, telah menemukan pilihan untuk mengirim turis ke orbit bulan, lalu ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Direktur Jenderal RSC Energia, Vladimir Solntsev mengatakan, pada Agustus tahun ini, pihaknya sedang mempersiapkan sebuah ekspedisi bulan di atas pesawat ruang angkasa Soyuz yang telah di-upgrade.

Terungkap Desain Akhir Balon Luar Angkasa

Menurut dia, nantinya Soyuz akan mampu menampung delapan orang wisatawan ke ruang angkasa. Pembuat film ternama asal Kanada, James Cameron, dan keluarga Jepang disebut-sebut, termasuk orang pertama yang menyatakan ketertarikannya pada perjalanan orbit bulan tersebut.

"Merancang kontrak penerbangan komersial ISS adalah kerja keras yang bergantung pada banyak faktor, di luar masalah teknis dan finansial, seperti masalah hukum dan sebagainya. Hal yang sama berlaku untuk perjalanan ke bulan. Kami telah mengerjakan berbagai pilihan dengan mitra untuk mengirim turis ke ISS dan ke bulan," kata Solntsev, seperti dikutip situs Sputniknews, Kamis 27 April 2017.

Tiket Wisata Luar Angkasa Dibuka, Kamu Cukup Bayar Segini

Ia juga mengungkapkan, bulan ini, setidaknya ada empat orang wisatawan yang sudah siap membayar perjalanan ke luar angkasa. Energia juga telah mempertimbangkan dimulainya kembali program wisata ISS.

Pada Februari lalu, Solntsev mengatakan, kontrak untuk sembilan tur perjalanan akan segera ditandatangani sebelum 2021.

Sementara itu, untuk Space Adventures dilaporkan telah menghabiskan biaya perjalanan ke bulan yang mencapai US$150 juta (Rp1,9 triliun), dengan peluncurannya sendiri kemungkinan akan dilakukan pada 2020.

Kedua perusahaan ini telah mengirim tujuh turis ke ISS sejak 2001, dengan tiketnya berkisar antara US$25 juta (Rp332 miliar) hingga US$35 juta (Rp465 miliar).

Solntsev mengaku juga telah melakukan kontak dengan mitra lainnya di AS, namun ia belum ingin membeberkannya secara rinci. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya