- Reuters/Danish Ismail
VIVA.co.id – Militer India menuding militer Pakistan membunuh dua tentara mereka dan memutilasi tubuhnya. Aksi tersebut dilakukan di wilayah Kashmir.
Menurut militer India, aksi tersebut dilakukan militer Pakistan saat mereka menyerang kelompok patroli India yang sedang bergerak di perbatasan. India mengecam hal tersebut, dan mengatakan apa yang dilakukan oleh militer Pakistan bukanlah tindakan ksatria dari seorang prajurit.
Pihak militer Pakistan membantah tuduhan tersebut. Menurut Pakistan, tentara mereka adalah kekuatan dengan tingkat profesional yang tinggi. Jadi, tak mungkin melakukan hal seperti itu, yang tak menghargai seorang prajurit.
Menteri Pertahanan India Arun Jaitley bersikukuh dan menyebut insiden itu tercela dan tak manusiawi. "Tindakan seperti itu bahkan tak boleh terjadi dalam situasi perang," ujar Jaitley, seperti dikutip dari BBC, 2 Mei 2017.
"Aksi tersebut tak pernah terdengar saat terjadi peperangan, dan tak akan pernah terjadi dalam situasi damai," ujarnya melalui pernyataan yang disampaikan melalui siaran televisi India. "Seluruh negeri ini sangat percaya pada militer, mereka akan memberikan ganjaran yang sesuai," katanya menambahkan.
Kashmir sudah lama menjadi wilayah rebutan antara pemerintah India dan Pakistan. Konflik bersenjata berulang kali pecah di wilayah tersebut. Intensitas konflik kembali meningkat setelah terjadi bentrokan saat pemilu 9 April lalu. Setidaknya delapan orang tewas, dan belasan lainnya luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Kekuatan paramiliter menembakkan peluru saat warga yang melakukan protes melawan aturan India menyerang sejumlah TPS di Srinagar. Pemimpin separatis meminta pengikutnya untuk memboikot pemilihan tersebut.
Pengadilan Militer Pakistan Hukum Mati Mata-mata India
Pemerintah India menganggapnya sebagai pembunuhan berencana.
