PM Israel Lempar Dokumen Baru Hamas ke Tempat Sampah

PM Israel, Benyamin Netanyahu.
Sumber :
  • REUTERS/Oded Balilty/Pool

VIVA.co.id – Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, bereaksi atas dokumen baru arah kebijakan Hamas yang dipublikasikan pada bulan lalu. Dalam video berdurasi 97 detik, Netanyahu menuding bahwa pandangan Hamas yang disebut melunak melalui dokumen baru itu, tipuan belaka untuk mencari simpati dunia.

4 Negara Eropa Ini Bersumpah Siap Akui Palestina sebagai Negara Merdeka, Ini Alasannya

Dengan latar video yang diiringi musik, Netanyahu mempertontonkan dirinya meremas dokumen yang dirujuk sebagai tulisan tentang dokumen tersebut, manarik tempat sampah dan segera melemparkan kertas yang telah kusut itu ke dalamnya.

"Dokumen baru Hamas mengatakan bahwa Israel tak berhak ada dan bahwa setiap jengkal tanah di sini adalah milik Palestina dan solusinya hanya mengusir Israel. Hamas jelas ingin menghancurkan negara kami," kata Netanyahu, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, Senin 8 Mei 2017.

Menlu Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina

Hamas awalnya gerakan perkumpulan persaudaraan muslim yang berkembang di Mesir dan kemudian dilarang. Hamas sejak tahun 2007 telah melakukan tiga kali kontak senjata langsung dengan Israel yang menduduki Palestina.

Sejumlah negara Barat mengidentifikasi Hamas sebagai kelompok teroris yang justru memanfaatkan konflik antara Israel dan Palestina.

PM Israel Benjamin Netanyahu Kembali Tolak Permintaan Genjatan Senjata

Sebelumnya pemimpin Hamas Khaled Messal di Qatar mengatakan bahwa perang Hamas bukanlah terhadap Yahudi sebagai agama maupun bangsa, namun terhadap paham Zionis yang mencaplok Wilayah Palestina.

Sementara dalam video tersebut, Netanyahu menyatakan bahwa Hamas ingin mencitrakan diri sebagai pahlawan tanpa dosa. Padahal perbuatan kelompok tersebut menurut dia, jauh dari tujuan mulia.

"Hamas juga membunuh anak-anak dan perempuan dan menembaki rumah-rumah kami. Hamas yang mencuci otak anak-anak Palestina agar mau jadi pelaku bom bunuh diri," kata Netanyahu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya