- Pixabay
VIVA.co.id – Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia akan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Indonesia. Ini menjadi kunjungan pertama dalam rentang hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin selama 65 tahun terakhir.
Pada kunjungan yang akan dilaksanakan pada tanggal 21-25 Mei tersebut, Raja Carl Gustaf akan melakukan berbagai kegiatan bilateral seperti pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, mengunjungi Center for International Forestry Research (Cifor) dan bertemu Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
"Dalam delegasi, Raja Swedia akan didampingi Ratu Silvia, Menteri Luar Negeri, Sekretaris Negara untuk urusan kesetaraan gender dan berbagai pengusaha ternama. Tercatat 35 perusahaan Swedia akan ikut serta," kata Direktur Eropa II Kemlu RI, Witjaksono Adji di Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.
Witjaksono menjelaskan, fokus utama dari kunjungan Raja Swedia yaitu untuk mengembangkan kerja sama di bidang investasi dan perdagangan, energi serta riset dan teknologi. Selain itu diharapkan, dalam kunjungan ini akan ada hasil yang dapat dinegosiasikan, terkait dengan perjanjian bebas visa, di bidang ekonomi kreatif, dan sektor lainnya.
"Selain perjanjian govenment to government, akan ada juga kerja sama agency to agency. Jadi diharapkan akan ada deal-deal ekonomi dan bisnis yang pada saatnya akan kita umumkan," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Bagas Hapsoro. Ia mengatakan sejak beberapa tahun lalu berbagai perjanjian antara kedua negara dan saling kunjung antar menteri pun terus berlanjut. "Riset dan teknologi, energi, pertahanan dan masalah transportasi itu waktu itu masih dalam bentuk kesepakatan, sekarang sudah upgrade jadi MoU. Jadi kita tidak akan melewatkan kesempatan baik untuk membina dan meningkatkan kerja sama," kata Bagas.
Nantinya dalam kunjungan Raja Gustaf beserta Ratu Silvia, akan dilaksanakan berbagai kegiatan seperti Indonesia-Sweden Executive Business Forum (ISEF), mengunjungi vessel traffic di Pelabuhan Tanjung Priok, kunjungan ke Manggarai Community Library, dan berkunjung ke Bandung untuk bertemu Walikota Ridwan Kamil dan mengunjungi Museum KAA.
Didesak Masuk NATO, Pemerintah Swedia Menolak
Oposisi meminta agar Swedia masuk NATO namun PM negara itu menilai bahwa masuk NATO pada Saat sekarang akan ganggu keamanan mereka. Situasi tidak sedang kondusif.
