- Reuters/Abed Omar Qusini
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia menyatakan akan terus bersuara memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Hingga kini, kekerasan dan pendudukan Israel di Wilayah Tepi Barat masih terjadi.
"Israel terus menekan dengan berbagai kebijakannya yang sepihak. Tentu ini bertentangan dengan hukum internasional.," kata Inspektur Jenderal Kementerian Luar Negeri, Mayerfas di Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2017.
Berbagai blokade terus dilakukan Israel baik di wilayah darat, laut dan udara. Pula adanya pembatasan aksi protes secara damai, penghancuran rumah-rumah warga Palestina, perluasan wilayah Israel dan banyak pelanggaran HAM lainnya.
"Bahkan kerap terjadi penahanan terhadap anak-anak di Palestina dan pengabaian hak-hak asasi manusia seperti kesehatan terus terjadi," ujar Mayerfas.
Upaya pemerintah Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina telah dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya yakni melalui bantuan capacity building dan melalui jalur diplomasi dalam berbagai forum internasional.
"Kami sudah memberikan bantuan kemanusiaan senilai satu juta Dolar untuk capacity building di lebih dari 135 program dan melibatkan 1.364 warga Palestina pada periode tahun 2008-206," kata Mayerfas lagi.
Selain itu pada tahun 2016 lalu, Indonesia secara resmi telah membuka Konsul Kehormatan di Ramallah untuk mempererat hubungan dan kerja sama antara Indonesia dengan Palestina.
"Kami harus terus mengupayakan untuk mengakhiri blokade Israel atas Palestina, akuntabilitas atas pelanggaran HAM di wilayah pendudukan serta mengakhiri pendudukan militer Israel di Palestina," ujar dia.
