- Reuters/Alaa Al-Marjani
VIVA.co.id – Ryan Lock, pria asal Inggris yang baru berusia 20 tahun, dikabarkan tewas di Suriah. Dia memilih menembak diri saat dikepung militan kelompok teroris Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam alias ISIS, karena tak mau menjadi tawanan jaringan radikal tersebut.
Menurut laman Independent, Lock berpamitan kepada keluarganya ke Turki untuk melakukan perjalanan ala backpacker-an. Namun ternyata dia berangkat ke Suriah dan bergabung bersama pasukan Kurdi, kelompok milisi yang memang melawan ISIS dalam kesatuan Tentara Pertahanan Rakyat (YPG). Dia kemudian ikut berjuang di Raqqa yang menjadi salah satu basis ISIS tersebut.
Lock diketahui berprofesi sebagai chef. Dia juga tak memiliki rekam jejak berlatih militer. Dia berangkat ke Suriah pada Agustus tahun lalu.
Dalam pengejaran oleh ISIS, dia disebutkan sempat dikepung oleh teroris dan kemudian memilih menembak kepalanya sendiri, diduga tak rela menjadi tawanan. Melalui Facebook Messenger, Lock sempat mengirimkan foto-foto kepada keluarganya pada saat dia berlatih militer untuk melawan ISIS.
Namun setelah keluarganya hilang kontak dengan Lock sejak Desember lalu, tak lama ayah Lock yang bernama Jon Plater melihat ada foto-foto di berita online bahwa jasadnya dikelilingi militan ISIS.
Diketahui setidaknya ada 4 orang pemuda Inggris yang selama setahun terakhir berangkat ke Suriah untuk bergabung melawan ISIS. (ren)