- EU-ASEAN 2016
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyatakan selama 50 tahun terakhir Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN telah membuktikan diri sebagai motor perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Hal ini disampaikan Retno dalam sesi pleno pertemuan menteri luar negeri negara-negara anggota ASEAN di Manila, Filipina, akhir pekan lalu. Pada sesi yang membahas agenda community building, dikatakan bahwa ASEAN berhasil menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan.
"Keberhasilan ASEAN telah mencegah terjadinya konflik terbuka, memicu pembangunan ekonomi dan kesejahteraan kawasan yang menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan kawasan dan dunia," kata Retno melalui keterangan tertulisnya, Senin 7 Agustus 2017.
Selain itu, ASEAN juga dinilai telah berhasil menghindari megaphone diplomacy dan mengedepankan diplomasi dan dialog. ASEAN juga berhasil membangun suatu rule-based association. Hal itu merupakan bagian dari ASEAN way yang membuat organisasi tersebut berinteraksi dengan baik.
"ASEAN telah menjadi aktor kawasan dan global yang dihormati melalui ASEAN-led mechanism untuk membangun dialog dengan negara di kawasan dan di luar kawasan," ujar Retno.
Namun demikian untuk menjaga keberhasilan yang dicapai, ASEAN perlu menghadapai tantangan yang ada maupun potensi tantangan baru. Salah satu tantangan tersebut terkait dengan revalitas geopoliti, seperti di Laut China Selatan.
Dalam hal ini ditekankan bahwa ASEAN harus terus dapat mengelola situasi dengan menghormati prinsip-prinsip dasar dan hukum internasional serta menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak.
“Kunci dari keberhasilan ASEAN kedepan akan ditentukan dari kemampuannya untuk memastikan rakyat ASEAN merasakan hasil dari pembangunan yang dicapai ASEAN,” tutur Menlu Retno. (ren)
