Erdogan: Ada Genosida Muslim Rohingya di Myanmar

Rohingya
Sumber :

VIVA.co.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku akan mengangkat isu Muslim Rohingya di Majelis Umum PBB di New York, akhir bulan ini. Berbicara saat pidato Idul Adha di Istanbul, Erdogan menuduh Pemerintah Myanmar tengah melakukan aksi genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

"Ada genosida (Pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan kelompok tersebut)," kata Erdogan. "Mereka yang menutup mata terhadap genosida yang diabadikan di bawah naungan demokrasi adalah kolaboratornya."

Terkait rencana akan membawa isu itu ke majelis umum, Erdogan mengaku telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dan juga pemimpin Muslim lainnya. Erdogan juga meminta pada pihak berwenang di Bangladesh untuk "membuka pintu" bagi para Muslim Rohingya untuk dapat menyelamatkan diri.

Pertama Dalam 20 Tahun, Partai Presiden Erdogan Kalah dalam Pilkada Turki

Melalui Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, ditegaskan Turki akan menanggung biaya yang terkait dengan Muslim Rohingya selama hidup di Bangladesh.

Etnis Rohingya di Maungdaw, Rakhine, Myanmar mengungsi.

Turki Serukan Tekanan Besar ke Israel Untuk Mematuhi Tuntutan Gencatan Senjata PBB

Diketahui sudah ada 400 orang yang tewas dalam kekerasan di Rakhine, Myanmar. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim Rohingya. Para Muslim Rohingya dibantai dan desanya dibakar oleh pasukan keamanan Myanmar.

Etnis Rohingya menjadi korban kekejaman tentara Myanmar.

Sebanyak 20.000 orang Rohingya pun lalu berkumpul menyelamatkan diri dan berusaha masuk ke Bangladesh, namun belakangan mereka dilarang masuk. Sementara puluhan orang Rohingya yang putus asa memilih berenang untuk menyeberangi Naf --sebuah sungai perbatasan.

Penduduk etnis Rohingya terpaksa mengungsi setelah pecah konflik lagi di Myanmar.

Bangladesh sejauh ini mengatakan tak akan menerima kembali menampung Muslim Rohingya, karena sudah ada 400 ribu orang Muslim Rohingya yang sudah ada di negaranya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya