11 September 2001: Amerika Diserang

Tragedi penabrakan menara kembar WTC 11 September 2001.
Sumber :
  • REUTER/STR New

VIVA.co.id – Hari ini, 16 tahun yang lalu, sebuah serangan yang dilakukan oleh militan Al Qaidah mengguncang Amerika. 19 militan membajak empat buah pesawat, dan berhasil membuat Amerika berada dalam cengkeraman teror.

Kaledioskop 2021: Teroris Merebak Hingga Serangan ke Jantung Polri

Dua dari pesawat tersebut menabrakkan diri ke menara kembar World Trade Centre di New York, satu pesawat mendarat di Pentagon, dan satu pesawa lagi jatuh di sebuah ladang di Pennsylvania. Nyaris 3.000 orang tewas dalam serangan teroris yang kini terkenal dengan tragedi 9/11. Serangan ini juga menjadi pemicu bagi pemerintah AS untuk melakukan perang besar melawan terorisme dan perburuan besar-besaran terhadap Osama Bin Laden, pimpinan tertinggi Al Qaidah.

Dikutip dari History, serangan 9/11 terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 08.45 waktu setempat. Pagi itu, sebuah pesawat American Airlines berjenis Boeing 767 dengan kapasitas bahan bakar setara dengan 20.000 galon menabrakkan diri ke menara utara gedung World Trade Centre, New York.

Jepang Peringatkan Serangan Teroris, BIN Minta Masyarakat Waspada

Dampaknya menimbulkan lobang yang menganga di lantai 80 dari 110 lantai gedung pencakar langit tersebut. Ratusan orang tewas, dan ratusan lainnya terjebak dalam lantai-lantai tinggi. Hanya selisih 18 menit kemudian, saat evakuasi dilakukan dan ratusan kamera mengarah ke gedung tersebut, pesawat kedua dengan jenis yang sama Boeing 767 dari maskapai United Airlines Flight 175 muncul dari langit, berbalik tajam ke World Trade Center dan mengiris menara bagian selatan di lantai 60.

Penabrakan itu menimbulkan ledakan besar, dan membuat ratusan keping dari pesawat dan konstruksi gedung menghujani daratan di bawah. Saat itu juga pemerintah AS sadar, mereka berada dalam serangan. Apalagi, disusul pesawat ketiga yang menabrakkan diri di Pentagon. Satu pesawat lagi jatuh di Pennsylvania, di sebuah ladang.

Pornhub Samakan COVID-19 dengan Serangan Teroris 11 September

Pemerintah AS menyatakan, pelaku serangan adalah kelompok teroris dari Arab Saudi, dan beberapa di antara mereka adalah warga negara Arab, kelompok ini didanai oleh Al Qaida, kelompok Islamis yang oleh pemerintah AS digolongkan sebagai kelompok teroris. Al Qaida dipimpin oleh buronan Saudi, Osama Bin Laden. Kelompok ini diduga bertindak sebagai pembalasan atas dukungan Amerika terhadap Israel, keterlibatannya dalam Perang Teluk Persia dan kehadiran militernya yang terus berlanjut di Timur Tengah.

Beberapa teroris telah tinggal di Amerika Serikat selama lebih dari satu tahun dan telah mengambil pelajaran terbang di sekolah penerbangan komersial Amerika, yang lainnya menyelinap ke negara tersebut pada bulan-bulan sebelum 11 September dan bertindak sebagai "otot" dalam operasi tersebut.

Ke-19 teroris tersebut dengan mudah menyelundupkan pemotong kotak dan pisau melalui keamanan di tiga bandara East Coast dan menaiki empat penerbangan pagi yang menuju ke California. Penerbangan itu dipilih karena pesawat itu penuh dengan bahan bakar untuk perjalanan lintas benua yang panjang. Segera setelah lepas landas, para teroris menguasai empat pesawat dan mengambil alih kendali, mengubah jet penumpang biasa menjadi rudal terpimpin.

Sejak itu Osama Bin Ladin menjadi musuh utama AS. Ia masuk sebagai teroris nomor satu buruan AS. Presiden George W. Bush, mengerahkan pasukan untuk meringkusnya. Ia tewas pada 2 mei 2011 dalam penyerbuan yang dilakukan oleh Angkatan Laut AS di persembunyiannya di Abottabad, Pakistan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya