RI Dorong Kerja Sama Maritim dalam Forum 8 Negara di Turki

Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir (tengah)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA – Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi akan menegaskan kembali kerja sama untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan dalam pertemuan tingkat tinggi menteri negara D-8 di Turki yang akan berlangsung  pada tanggal 19 Oktober 2017.

Indonesia Tetap Bersikap Bebas Aktif Soal Konflik Rusia-Ukraina

Pertemuan ini dilakukan sebelum KTT D-8 yang akan diselenggarakan keesokan harinya di tempat yang sama.

D-8 merupakan kelompok delapan negara dengan mayoritas penduduk Islam yang dibentuk pada tahun 1997 beranggotakan Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki. Adapun enam fokus utama dalam komunitas negara ini antara lain mencakup perdagangan, industri, pertanian, energi, perhubungan dan pariwisata.

Rusia Invasi Tetangganya, Ridwan Kamil Monitor Warga Jabar di Ukraina

"Konferensi Tingkat Tinggi D-8 mengambil tema 'Expanding Opportunity Through Cooperation'. Outcome yang akan dihasilkan yakni Istanbul Declaration dan Istanbul Plan of Action," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017.

Arrmanatha mengatakan, Istanbul Declaration berisi komitmen politik negara anggota terkait perhatian para kepala negara mengenai revitalisasi kerja sama D-8. Selain itu agenda pertemuan juga berisi peningkatan kerja sama terkait transaksi keuangan, pembebasan visa, peningkatan konektivitas negara-negara anggota dan peningkatan kerja sama sektor swasta.

Pemerintah RI Kecam Tindakan Rusia yang Melanggar Teritori Ukraina

Sementara itu terkait action plan akan berisi rencana aksi untuk enam area kerja sama fokus D-8 selama lima tahun ke depan terkait perdagangan, industri, energi, pariwisata, pertanian, perhubungan.

"Indonesia dalam pertemuan akan fokus mendorong kerja sama dalam konteks maritim dan kerja sama sektor swasta terkait public partnership. Kita juga akan mendorong peningkatan kerja sama selatan-selatan," ujar Arrmanatha. 

Dalam KTT D-8, delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
 

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya