Pengalaman Eks Gubernur BI, Diperlakukan bak Teroris di AS

Mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Pengalaman tak menyenangkan juga pernah dialami oleh mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah Harahap, saat berkunjung ke Amerika Serikat pada 2016 lalu.

Dorong TNI Tindak Tegas OPM, Bamsoet: Negara Tidak akan Kalah dengan Kelompok Separatis

Burhanuddin, bahkan sudah tiba di bandara Washington DC, Virginia, AS, hingga pada saat itu juga diperintahkan balik kanan oleh pihak Custom and Border AS.

Berbicara kepada tvOne, Selasa 24 Oktober 2017, Burhanuddin mengatakan hingga saat ini, tak tahu alasan otoritas AS memperlakukannya demikian. Dia, padahal diketahui pernah tinggal dan bekerja di IMF di negara tersebut. Bahkan, terbiasa bolak-balik ke AS untuk urusan pekerjaan dan keluarganya.

Dukung TNI Pakai Istilah OPM, Bamsoet: Urusan HAM Bicarakan Kemudian, Saya Siap Pasang Badan

Burhanuddin mengatakan, dia ibarat di-BAP, setelah dipanggil ke salah satu ruangan pada 10 Mei 2016. Pada saat itu, dia pergi ke AS bersama anak dan istrinya. Paspor anak dan istrinya dikembalikan dan keduanya boleh masuk AS, tetapi tidak demikian dengan Burhanuddin.

"Dan, keputusannya saya harus pulang pada saat itu juga dan visa saya di-cancel. Yang paling ingat, saya pada waktu digiring ke pesawat, di depan dan belakang ada polisi, suasana seperti ‘minggir-minggir’, kok saya seperti teroris," kata Burhanudin.

Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia, Bakal Dideportasi ke Swedia

Bahkan, dia menjelaskan, pada saat transit di Turki, ia tak diperkenankan turun dari pesawat dan harus menunggu polisi setempat untuk mengantarkan ke pesawat berikutnya. Dia menunggu transit selama sembilan jam.

"Sampai di Indonesia, juga saya tak bisa langsung keluar. Memang Custom and Border itu punya kekuasaan yang sangat besar menerima seseorang," kata dia.

Hal tersebut disampaikan Burhanuddin, menyusul sempat ditolaknya Panglima TNI Gatot Nurmantyo oleh Custom and Border AS, saat akan bertolak ke negara itu pada Sabtu pekan lalu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya