AS Segera Pindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem

Presiden AS, Donald Trump, saat rayakan Halloween di Gedung Putih.
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, pada hari Rabu, 6 Desember 2017, waktu setempat. Pengumuman ini dinilai bisa melemahkan upaya perdamaian di Timur Tengah dan mendapat kecaman dari berbagai pihak.

7 Fakta Menarik Yerusalem yang Jarang Diketahui, Kota Suci 3 Agama

Trump mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memulai sebuah proses untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem. Meski demikian, pemindahan ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun ke depan.

Status Yerusalem yang merupakan tempat suci bagi umat Islam, Kristen dan Yahudi, merupakan salah satu hambatan terbesar untuk menciptakan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.

Batu Mencurangi Timbangan Umur 2.700 Tahun Ditemukan di Yerusalem

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji keputusan Trump sebagai "keputusan bersejarah". Sementara, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Amerika Serikat melepaskan perannya sebagai mediator dalam upaya perdamaian.

Masyarakat internasional tidak mengakui kedaulatan Israel atas seluruh wilayah dan meyakini bahwa status Yerusalem harus diselesaikan dalam negosiasi. Saat ini pun tak ada satu negara yang memiliki kedutaannya di Yerusalem.

Produk Es krim Unilever Boikot Penjualan di Tepi Barat

"Saya telah menentukan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jika presiden sebelumnya hanya membuat janji besar kampanye dan gagal menepati, hari ini saya menepatinya," ujar Trump.

Saluran air kuno di Yerusalem.

Parasit Berbahaya Terungkap dari Toilet di Yerusalem

Sebuah toilet jongkok berusia 2.700 tahun ditemukan di sebuah perkebunan kuno di Yerusalem selatan. Parasit berbahaya pun ditemukan.

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2022