- KCNA via REUTERS
VIVA – Korea Utara memperingatkan akan mengambil langkah berbahaya dan berisiko besar menuju perang nuklir apabila Amerika Serikat memberlakukan blokade Angkatan Laut. Disebutkan bahwa Korut akan mengambil tindakan defensif yang tanpa ampun.
"Jika Amerika Serikat dan para pengikutnya mencoba untuk memberlakukan blokade Angkatan Laut melawan negara kami maka kami akan melihatnya sebagai tindakan perang dan merespons dengan tindakan balasan tanpa ampun seperti yang telah kami peringatkan berulang kali," dituliskan kantor berita Korut, KCNA dengan mengutip seorang juru bicara kementerian.
Meskipun blokade AL memang belum dipastikan namun isu itu sempat digaungkan setelah uji coba roket Korea Utara November 2017 dan Menlu AS Rex Tillerson mengatakan bahwa blokade tersebut adalah salah satu opsi.
Ancaman terbaru dari Korea Utara terjadi saat Presiden China Xi Jinping berkunjung ke Korea Selatan dan mengatakan bahwa perang tidak boleh dibiarkan terjadi.
"Masalah semenanjung pada akhirnya harus diselesaikan melalui dialog dan konsultasi," katanya.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap menyatakan bahwa Presiden Korsel telah sepakat untuk bekerja sama dalam menerapkan sanksi dan tekanan terhadap Korea Utara.
Selain itu, Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengatakan bahwa resolusi Dewan Keamanan yang penting bagi Korea Utara harus sepenuhnya dilaksanakan oleh semua negara.
"Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah kita semua dalam perjalanan menuju perang," kata Guterres.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terus menentang kecaman internasional dengan melakukan tes rudal reguler dan uji coba senjata nuklir yang diarahkan ke daratan AS. Dia mengingatkan agar Korut tidak diprovokasi.
Uji coba terakhir yakni peluncuran roket Hwasong-15 jarak jauh dilakukan bulan lalu dan sempat membuat AS dan koalisinya merasa berang.