Eksekusi Makam Mbah Priok

Jempol Kiri Ditemukan di Makam Mbah Priok

Santri Gunakan Senjata Tajam Cegah Penggusuran Makam Mbah Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews – Potongan jempol tangan kiri ditemukan di depan gerbang makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Jempol ini ditemukan setelah bentrok fisik antara Satpol PP dan warga yang menolak pembongkaran pendopo makam bersejarah.

Hingga siang ini, tidak ada orang yang peduli dengan potongan tubuh manusia itu. Potongan jempol yang masih berdarah itu tetap dibiarkan di tanah.

Potongan jempol diduga milik salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang terkena tebasan senjata tajam pada waktu bentrok sengit berlangsung.

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 31 anggota Satpol PP mengalami luka. Sebagian besar mengalami luka serius akibat terkena sabetan senjata tajam dan hantaman batu.

Mengenai kebijakan eksekusi, tadi pagi, Wakil Walikota Atma Senjaya mengatakan bahwa penertiban gapura dan pendopo di makam Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan.

Sebab, kata dia, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.

Tetapi, bagi ahli waris makam Mbah Priok rencana pembongkaran justru menyalahi aturan. Sebab, areal pemakaman dan masjid ini telah memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan pada jaman pendudukan Belanda dulu.

Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau yang dikenal sebagai Makam Mbah Priok menyimpan cerita sejarah sehingga sangat dihormati warga.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan Habib Hasan merupakan salah satu tokoh yang dikenal sebagai penyiar agama Islam. Dia berasal dari Pulau Sumatera.

Habib bisa sampai di tanah Batavia (Jakarta) awalnya karena perahu yang ditumpanginya dihajar badai ketika hendak melintas di dekat Batavia.

Tetapi, pada waktu itu habib selamat dari amukan badai. Konon, dia selamat karena menemukan periuk. Dengan periuk itulah habib berhasil menepi ke Batavia.

Sejak itu, Habib Hasan tinggal di Batavia dan menyiarkan agama Islam di sana. Tidak lama kemudian, kawasan tempat di mana habib pernah selamat dari badai itu dinamai Tanjung Priok.

Habib Hasan meninggal di Batavia. Untuk mengenang perjuangan habib, pengikutnya membangun makam sekaligus masjid untuk mengadakan majelis taklim. Makam di Koja ini kemudian dikenal sebagai makam Mbah Priok.

Laporan | Arnes Ritonga

Buka Pendaftaran, Ini Kriteria Calon Wali Kota Malang yang Dicari PKB untuk Pilkada 2024
Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali.

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai

Waketum Nasdem menegaskan tidak ada pembicaraan politik dengan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024