Bank Sampah untuk Kota Bogor

Replika Tempat Sampah Terbesar
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Sekolah Alam Jalan Pangeran Ashogiri 150, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mengembangkan Bank Sampah untuk mendidik siswa peduli dengan sampah.

Bank Sampah Sekolah Alam Bogor nasabahnya adalah ratusan siswa sekolah itu. Setiap harinya para siswa menyetorkan sampah ke bank sampah yang dibawanya dari rumah. Jenis sampah yang disetorkan beragam.

Setiap menyetorkan sampah siswa akan mendapatkan koin yang telah disiapkan oleh penanggung jawab Bank Sampah, dan  koin yang didapatkan oleh para siswa setiap bulan ditukarkan dengan uang.

“Uang yang didapatkan para siswa akan berbeda nilainya, sebab harga jenis sampah berbeda,“ ujar Direktur Sekolah Alam Bogor Agus Gusnul Yakin yang dikutip dari situs Pemkot Bogor.

Agus  menjelaskan harga sampah yang diterima oleh Bank Sampah ada nilai kursnya sehingga besaran uang yang diterima siswa setiap bulannya tidak sama nilainya. “Misalnya, harga bekas kemasan minuman, nilainya kursnya akan berbeda dengan harga kertas koran,” ujar Agus.

Menurut Agus, bank sampah yang dibangun di sekolah alam Bogor untuk membiasakan para siswa tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang disetorkan dimanfaatkan antara lain untuk membuat tas, kantong, untuk bahan pembelajaran di sekolah dan sebagian lagi dijual ke pengumpul sampah.

“Nasabah bank sampah di Sekolah Alam Bogor saat ini tercatat ada 400 siswa mulai dari TK sampai kelas 6 SD, “ kata Agus.

Pembina Yayasan Sekolah Alam Bogor Kusnan mengatakan pembangunan bank sampah  di sekolah alam Bogor merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kontribusi besar dari masyarakat Kota Bogor dalam mengatasi persoalan sampah.

“Proses pengelolaan sampah harus dimulai dibangun mulai dari anak didik untuk  membiasakan tidak membuang sampah sembarangan," kata Kusnan.

Selain itu, lanjut dia, anak didik juga diajarkan untuk memilah-milah sampah, baik sampah basah maupun sampah kering, untuk selanjutnya dikumpulkan dan dibawa ke sekolah, sebagian dijadikan bahan pembelajaran, dan karya seni, dan sisanya yang tidak terpakai dijual kepada pengumpul sampah.

Kusnan menyebutkan proses pembinaan sampah di sekolah bisa diperluas lagi sehingga diharapkan bisa menyelesaikan sebagian permasalahan sampah di Kota Bogor.

“Bisa dibayangkan jika semua sekolah di Kota Bogor membangun gerakan yang sama, permasalahan sampah di Kota Bogor akan terselesaikan,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Kusnan, sekolahnya telah melakukan kerjasama dengan dinas pendidikan untuk pengembangan sekolah hijau. (hs)

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

Polda Metro Jaya mengklaim masih mengusut kasus lima oknum polisi diduga pesta narkoba. Dengan begitu, bakal dilakukan pengusutan perihal dugaan pelanggaran etik serta pi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024