- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Gubernur Jakarta Fauzi Bowo berharap pemerintah pusat tetap berkomitmen untuk terlibat dalam pembiayaan proyek mass rapid transit (MRT). MRT ialah alat transportasi yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat.
“Kami harapkan bisa berjalan sesuai rencana sehingga pembangunan MRT bisa berjalan secara sinergis,” kata Fauzi Bowo di Jakarta, akhir pekan lalu.
Melalui komitmen pembiayaan ini, Fauzi berharap pembangunan MRT akan terbangun secara sinergis bukan hanya menghubungkan kawasan utara ke selatan saja, tapi juga dari barat ke timur. Sehingga jangkauan layanannya bisa menyeluruh dan bisa melayani lebih banyak penumpang lagi.
Proyek MRT yang kini sedang dikerjakan desainnya ialah rute Lebak Bulus – Dukuh Atas (tahap I). Rencananya, pembangunan tahap awal dimulai pada 2012 dan ditargetikan beroperasi November 2016. Setelah itu, akan dilanjutkan lagi pembangunan rute Dukuh Atas – Kota.
Sebelumnya, Arif Rahmat dari divisi Project Management MRT optimis proyek MRT akan berjalan mulus. Menurutnya, dananya sudah tersedia, yaitu berasal dari bantuan Jepang (JICA). Diperkirakan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp15 triliun.
“Dana sebesar itu belum final, karena masih menunggu finalisasi desain yang terus digarap hingga awal 2011. Yang jelas, proyek ini pasti berjalan, dan bakal menjadi milik DKI,” kata Arif dalam siaran pers PT JIEXPO, penyelenggara Arena Jakarta Fair.
Untuk rute tahap I, nantinya, di sepanjang jalur ini akan dibangun 13 terminal. Tujuh terminal antara Lebak Bulus dan Blok M berada di permukaan tanah. Enam lainnya, mulai dari Al Azhar hingga Bundaran Hotel Indonesia, berada di bawah tanah.
Lintasan itu bakal dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. Modanya adalah kereta, laiknya kereta api listrik, dengan enam gerbong dan mampu membawa 1.200 penumpang sekaligus. (hs)
Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?
Proses persidangan kasus uang tutup mulut Donald Trump memasuki minggu ini, dua pengacara bersiap untuk menginterogasi para saksi. Salah satunya, ada nama Karen McDougal.
