- Vivanews/ Ahmad Rizaluddin
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto kembali tidak setuju atas rencana Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang menginginkan trayek bus regular di Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok) dihapus dan dijadikan sebagai bus feeder atau penghubung busway.
Prijanto menilai, sebaiknya bus reguler yang dihapus dialihkan menuju ke luar kota. "Rutenya jangan dipindahkan ke dalam kota. Nanti tambah semrawut," ujar Prijanto di Balaikota DKI Jakarta, Jumat, 14 Januari 2011.
Sebelumnya, Fauzi Bowo mengatakan pencabutan izin bus regular yang trayeknya paralel dengan rute busway tak perlu dijadikan polemik. Nantinya, bus regular akan diubah menjadi feeder atau bus pengumpan.
"Kalau di situ sudah ada busway tentu angkutan umum yang lain akan dialihkan ke tempat lain, bisa sebagai feeder busway," ujar Fauzi.
Menurut Prijanto, pencabutan izin ini sebagai konsekuensi agar penanggulangan macet segera teratasi. "Niat kami mengurai kemacetan, harus ada konsekuensinya. Tidak ada yang tidak ada risiko," tuturnya.
Koridor IX dan X hingga saat ini masih meminjam bus dari Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor VI (Ragunan-Harmoni), yang mengakibatkan penumpukan penumpang. Untuk itu, Prijanto berharap, jika penghapusan trayek bus reguler ini dibarengi dengan penambahan armada bus Transjakarta.
"Saya mohon maaf karena belum terpenuhi. Sebenarnya usulannya 90 unit bus untuk Transjakarta tahun ini. Namun, karena tidak ada duit yang disetujui cuma 44 unit bus," ungkapnya.
Untuk memperlancar operasional TransJakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mencabut izin trayek bus regular jalur Grogol-Cililitan. Pencabutan izin itu akan dilakukan pada awal Februari 2011.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono sebanyak 50 persen bus regular yang bersinggungan dengan jalur busway akan dicabut izinnya. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih memilih menggunakan bus Transjakarta sebagai transportasi massal.
Terdapat sekitar 15 rute bus reguler yang bersinggungan dengan dua koridor itu. Jumlah unit busnya sendiri mencapai 126 armada. (hs)
Terkuak, Motif Pembunuhan Wanita Open BO di Pulau Pari
Pembunuh wanita 'open BO' berinisial R (35) di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati. Hal itu diungkap Kepala Bidang Hubungan Masy
