Massa Pro dan Kontra PSSI Bentrok di Senayan

Demonstrasi menuntut mundur Nurdin Halid di kantor PSSI, Jakarta
Sumber :
  • Antara Foto

VIVAnews - Dua kelompok massa, pro dan kontra Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, terlibat aksi saling lempar saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor PSSI, Kamis 24 Februari 2011 siang.

Keributan terjadi di sekitar pintu I, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Massa pro dan kontra PSSI yang menamakan dirinya pasukan Revolusi PSSI jumlahnya seimbang, masing-masing sekitar 300-an orang.

Surya Paloh dan Cak Imin Bertemu, Tak Bahas Oposisi atau Koalisi di Pemerintahan Selanjutnya

Keributan berawal saat ratusan pengujuk rasa yang menentang pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, bergerak menuju kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga yang jaraknya tidak jauh dari stadion.

Saat melintas di kawasan pintu I Senayan, massa yang kontra PSSI ini bertemu dengan massa pro PSSI dan telibat saling ejek. Keributan tidak dapat dihindari lagi, sehingga kedua kelompok itu terlibat saling lempar batu dan bambu.

Sejumlah petugas Satpol PP yang kebetulan berada di kawasan itu tidak dapat melerai aksi saling serang itu. Barulah, setelah petugas dari Brimob Polda Metro membubarkan maasa menggunakan motor trail, keributan dapat diredam.

Sementara itu, saat ditemui di lokasi bentrokan, Kapolsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Johansen Simamora membantah keributan terjadi antara massa yang pro dan kontra PSSI. Kata dia, keributan terjadi antara suporter Persija Jakarta atau The Jakmania yang menggunakan baju orange dan dan suporter Persebaya Surabaya, atau Bonexmania yang menggunakan baju hijau.

"Terlihat bentrokan antara The Jak dengan Bonek. Bukan yang pro dan kontra PSSI," tutur dia

Sekadar diketahui, aksi Unjuk rasa kembali mewarnai kantor PSSI. Dua kubu yang kontra dan pro PSSI menggelar aksi unjuk rasa secara bersamaan hari ini.

Para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Barisan Suporter Garuda Indonesia (Bersiaga) terlihat mengganti spanduk yang sehari sebelumnya dipasang oleh massa kontra PSSI.

Dalam spanduk dan pamflet tersebut massa kembali menyerukan agar pemerintah tidak mengintervensi PSSI dan mendukung kembali pencalonan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015.

Untuk menghindari terjadinya bentrokan, polisi lebih dahulu mempersilakan massa yang pro PSSI untukĀ  berunjuk rasa di depan kantor PSSI. Massa kontra PSSI diminta agar menunggu giliran.

Laporan: Ronito Kartika Suryani, umi

Malam-malam, Gibran Bawa Koper ke Rumah Prabowo di Kertanegara
Cak Imin di DPP PKB usai Gelar Rapat Tertutup Tanggapi Putusan MK

Hak Angket Makin Gelap, Cak Imin Sebut PKB Berkeinginan Tetap Berjalan

Hak angket DPR RI tentang Pemilu 2024, hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Namun, hak angket dinilai cara untuk memperbaiki pelaksanaan pemilu ke depannya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024