- Antara/ Muhammad Deffa
VIVAnews - Tak hanya lembaga pemantau nasional, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan juga menarik pantauan lembaga asing.
International Foundation for Electoral System (IFES) yang berjumlah empat orang secara khusus datang melihat proses demokrasi di wilayah pemekaran Kabupaten Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu 27 Februari 2011.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel Iman Perwira Bachsan mengatakan lembaga pemantau asal Australia itu datang khusus memantau Pilkada Tangsel karena wilayah itu merupakan kota pemekaran baru yang pertama kali menjalankan proses demokrasi.
"Ada lembaga asing lainnya yang juga memantau proses pemungutan suara ulang dan penghitungannya. Mereka berasal dari Singapura dan Inggris," kata dia.
Didampingi perwakilan KPU pusat, lembaga-lembaga ini akan memantau di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), diantaranya TPS 19 dan 24 yang berada di Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren.
"Nanti akan ada 14 anggota KPU pusat yang ikut memantau. Kebetulan salah seorang anggota KPU pusat yang memantau merupakan warga Kota Tangsel," tambahnya.
Bakal calon Wakil Walikota Tangsel Andry Taulany mengapresiasi kedatangan tim pemantau asing. Menurutnya, dengan banyaknya pemantau baik dari pihak nasional maupun asing akan menjamin keamanan dan independensi penyelenggaraan pilkada.
"Ini suatu bentuk dari apresiasi, di mana Tangsel jadi sorotan semua pihak. Justru semakin banyak orang mensurvei, itu artinya akan semakin aman," imbuhnya.
Ombudsman Minta Pekerja Perusahaan Swasta Berani Melapor soal THR Tidak Dibayar Atau Dicicil
Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat yang bekerja di perusahaan swasta untuk berani melapor jika THR tidak kunjung dibayar.
