VIVAnews - Partai Golkar menyebut tiga kandidat calon gubernur DKI Jakarta yang akan bersaing dengan Fauzi Bowo, calon incumbent yang akan diusung kembali oleh Demokrat. Tiga calon Gubernur DKI dari Golkar yakni, Ketua Golkar DKI Prya Ramadhani, Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin dan anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya. Namun, ketiga nama itu masih bersifat sementara.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengatakan, partai yang dipimpinnya membuka diri untuk siapa saja. Baik itu kader atau bukan kader Golkar yang ingin mencalonkan diri. Tetapi, pada saatnya nanti semua akan terlebih dahulu disurvei untuk mengetahui tingkat popularitasnya.
Survei itu merupakan mekanisme resmi yang dibuat Partai untuk menentukan calon baik itu untuk Pemilu Presiden atau Pemilu Kepala Daerah se-Indonesia. Demikian pula untuk Pemilukada DKI Jakarta pada tahun 2012 nanti.
"Silakan berkomunikasi dengan rakyat, menyampaikan program-program, tetapi nanti dan akan ditentukan dalam survei siapa yang akan diajukan (Partai Golkar)," terang politisi yang akrab disapa Ical ini usai acara peringatan HUT ke-43 Fraksi Golkar di Islamic Center, Jakarta, Jumat 25 Maret 2011.
Ia mengakui bahwa saat ini memang sudah ada yang berniat mencalonkan diri melalui Partai Golkar, yakni ketiga nama itu. Semua merupakan kader partai beringin.
Prya Ramadhani merupakan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Sedangkan Aziz Syamsuddin dan Tantowi Yahya adalah legislator Partai Golkar di DPR RI. Tetap, imbuh Ical, "Kalau ada yang lain yang mau maju, ya, tidak apa-apa. Tapi kan masih lama dan masih panjang."
Prinsipnya, pada saatnya nanti, setelah melalui survei, Partai akan mengumumkan secara resmi calon yang diusung. "Pada saatnya (sesuai hasil survei) akan tahu rakyat menghendaki siapa. Kan yang milih bukan Partai Golkar, tapi rakyat," pungkas Ical.
Laporan: M Arief Hidayat, umi
Pasca Putusan MK, Pengamat Nilai Relasi Ini yang Bisa Membuat PDIP Gabung ke Prabowo
Salah satu keputusan politik yang ditunggu publik pasca putusan MK adalah sikap politik PDIP. Apakah akan menjadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran, atau ikut bergabung
