- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Muhammad Sabar bermimpi menaklukkan pegunungan Kilimanjaro, Tanzania dan pegunungan Elbrus, Rusia dengan satu kakinya. Cita-cita itu akan diwujudkannya dalam misi Ekspedisi Merdeka.
Lelaki kelahiran Solo 9 September 1968 itu bertekad menancapkan Bendera Merah Putih di Kilamanjaro Juli mendatang dan Elbrus pada hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2011. Menurut Sabar, sebelum kehilangan satu kakinya, dia telah menaklukan beberapa puncak Gunung, antara lain Gunung Lawu, Merbabu, Merapi, Sindoro, Gunung Sumbing, Gede-Pangrango, dan Rinjani.
Ayah dari seorang anak perempuan ini mengungkapkan, kaki kanannya hilang karena jatuh dari Kereta Api barang jurusan Jakarta -Solo di Karawang pada tahun 1990. Akibat peristiwa itu, jelas Sabar, dia sempat mengalami shok dan kehilangan semangat selama 1 tahun. Namun karena banyaknya tantangan dan ledekan dari teman-temannya akhirnya dia bangkit dan tidak trauma untuk menggunakan kereta api sebagai alat transportasi.
Untuk memuluskan obsesinya menaklukkan pegunungan Kilimanjaro dan pegunungan Elbrus, Sabar meminta dukungan dari semua pihak terutama pemerintah. Kata Sabar, Menko kesra, Agung Laksono telah memberikan dukungannya dan meneruskan kepada Menteri Sosial, Menpora, dan Menkominfo.
"Saya berharap pemerintah memberikan dukungan semuanya mulai dari pendanaan hingga pengurusan surat agar mempermudah rencana pendakian ini," kata Sabar saat berbinacang dengan VIVAnews.com Minggu, 29 Mei 2011.
Rencana Sabar untuk mendaki pegunungan Kilimanjaro dan Elbrus diawali dengan memanjat tugu selamat datang di Bunderan HI. Aksi tersebut didukung oleh salah satu media. Pemimpin Redaksi media itu, Teguh Santosa mengatakan aksi ini untuk menunjukkan bahwa kekuarangan fisik bukan beban tapi tantangan.
"Aksi ini juga dilakukan untuk memperingati hari lahirnya Pancasila yang bertepatan pada 1 Juni dan juga Hari Kebangkitan Nasional, " kata Teguh.
Teguh berharap aksi itu dapat memberikan semangat pada semua pemuda dan bangsa Indonesia. Dan juga rekan yang senasib dengan Sabar yaitu para penyandang cacat untuk bangkit.
Sumber Foto: Antara/M Agung Rajasa