Sersan Pembajak Kereta Diduga Depresi Berat

Razia
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Satuan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) masih memeriksa intensif Sersan Satu TNI Darso, pelaku pembajakan Kereta Api Gajayana, pada Sabtu kemarin, 27 Agustus 2011. Hingga kini, keterangannya di hadapan penyidik selalu berubah-ubah.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati, berdasarkan laporan sementara diketahui kalau Darsono--anggota Batalyon Mirinir Pertahanan Pangkalan, Lantamal III--mengalami depresi tingkat tinggi. Pemeriksaan dengan melibatkan tim ahli psikiater akan dilakukan dalam waktu dekat.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League

"Memang ada indikasi depresi, karena yang bersangkutan tidak berfikir secara logis. Ini tentu keadaan yang tidak normal bagi seorang prajurit," katanya, Minggu, 28 Agustus 2011.

Masinis kereta Gajayana tujuan Malang-Jakarta, Yodian Wiliarso, mengatakan saat menyandera dia, Sertu Darso selalu mengumpat-umpat. Yodian terluka pada bagian dada karena ditodong pisau sangkur. Telapak tangannya juga terkena goresan pisau.

Sersan Darso ditangkap bersama Sugiyanto di Peron IV Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Mereka diamankan karena mengancam keselamatan banyak penumpang setelah menyandera Yodian.

Kereta api itu dihadang dan dibajak saat melintas di Stasiun Telagasari Daops III, Cirebon. Darso langsung naik ke lokomotif, saat kereta berhenti di Stasiun Haurgeulis. Dalam perjalanan menuju Stasiun Cikampek, Darso langsung menodongkan sangkur dan senjata apinya ke arah Yodian. Dia minta agar kereta tidak dihentikan di stasiun manapun dan langsung menuju Stasiun Gambir, Jakarta. (kd)

Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur

Mantan Sespri Sekjen Kementerian Pertanian, Merdian Tri Hadi menyebut terdakwa Kasdi Subagyo sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui video call.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024