Usai Kebakaran Warga Tambora Kesulitan Air

Kebakaran Di Kawasan Tambora
Sumber :
  • ANTARA/Suryo Wibowo

VIVAnews - Dampak jebolnya tanggul Kalimalang, Jakarta Timur, dirasakan juga oleh para pengungsi kebakaran di Tambora, Jakarta Barat. Ratusan warga yang telah kehilangan harta benda setelah dilalap si jago merah Kamis sore, 1 September 2011, kian menderita setelah kekurangan pasokan air bersih.

Dapur umum yang didirikan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta dan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk menyediakan kebutuhan makan dan minum korban kebakaran di RW 07, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, sejak kemarin, mengalami krisis air bersih. Akibatnya, untuk keperluan memasak, PMI DKI dan Dinas Sosial DKI harus membeli air galon isi ulang.

“Saya telah memerintahkan petugas di lapangan untuk mengupayakan air bersih, terutama untuk memasak di dapur umum. Salah satunya dengan cara membeli air galon isi ulang, tidak hanya menunggu mobil tanki air dari Palyja yang datang ke lokasi kebakaran,” kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Kian Kelana, di Jakarta, Jumat, 2 September 2011.

Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sudinsos Jakarta Barat, Edi Farmudi mengatakan dapur umum yang didirikan Dinas Sosial DKI bersama Tagana Sudinsos Jakarta Barat sudah berhasil masuk ke lokasi kebakaran pada Kamis malam, pukul 21.00. Sejak pagi tadi, tim dapur umum Dinsos DKI bahkan sudah melakukan kegiatan masak memasak untuk warga korban kebakaran.

Namun upaya menyajikan makanan bagi warga korban kebakaran yang berjumlah sekitar 1.402 orang terkendala sulitnya mendapatkan air bersih. Hal itu terjadi karena distribusi air bersih di kawasan Tambora mati total akibat jebolnya tanggul pintu air Kalimalang.

“Kami tidak berani memakai air tanah, karena agak keruh. Jadi sangat riskan kalau dipakai untuk memasak, khususnya masak nasi. Untuk itu, kami beli air galon isi ulang untuk masak nasi dan lauk pauk, sedangkan air tanah kami gunakan untuk cuci piring saja,” terangnya.

Untuk kegiatan masak-memaskan dan kebutuhan air minum, tim dapur umum setidaknya harus membeli air galon isi ulang hampir dua puluh galon.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi

Tanki Terbatas

Kepala Komunikasi Korporat PAM Palyja, Meyritha Maryanie, mengungkapkan sudah mengirim dua mobil tanki air berkapasitas 5 ribu liter air per tanki ke lokasi kebakaran.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

“Untuk kawasan Tambora, kita sudah kirimkan dua truk tanki, karena itu bersifat darurat dan tidak bisa ditunda. Kalau masih kurang, kami akan kirimkan kembali mobil tanki air. Yang penting, dapur umum tidak boleh krisis air bersih,” kata Meyritha.

Namun, bagi penduduk Tambora yang hingga saat ini belum bisa mendapatkan air bersih dari Palyja, Meyritha menyatakan pihaknya tidak bisa menjanjikan apa pun. Sebab, pihaknya hanya memiliki 22 mobil tanki air yang digunakan untuk kepentingan darurat dan sosial, seperti rumah sakit, Istana Kepresidenan dan Balaikota DKI.

“Mobil tanki dijanjikan hanya untuk rumah sakit dan yang bersifat darurat saja. Kami tidak bisa menjanjikan apa-apa kepada warga,” tutur Meyritha. (ren)

Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024