- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Terpidana mati kasus pembunuhan berantai, Very Idham Henyansyah atau Ryan, mengakui bahwa dirinya adalah psikopat. Pernyataan ini disapaikan dalam sidang perdana Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Depok, Kamis, 22 September 2011.
"Awalnya tidak tahu apa itu psikopat, baru tahu di sidang ini dan saya akui seratus persen ada pada diri saya," katanya.
Sebelum persidangan digelar, Ryan sempat menyampaikan bahwa dia terima saja anggapan orang tentang dirinya. Apakah psikopat atau tidak. Apapun itu, Ryan ingin statusnya bisa berubah menjadi manusia yang bebas.
Sementara itu, kuasa hukum Ryan, Kasman Sangaji menjelaskan, bahwa pernyataan klainnya itu adalah pengakuan yang tidak dibuat-buat dan semua pihak harus mengakui. Meski Ryan tidak mengalami gangguan kejiwaan permanen.
"Karena memang realitasnya seperti itu. Kita merasa janggal bila diterapkan hukum seperti ini (hukuman mati)," katanya.
Selain itu yang harus dipertimbangkan dalam pernyataan Ryan adalah hingga kini dia tidak pernah menyesali saat melakukan perbuatan pembunuhan itu. Negera diharapkan dapat memberikan jaminan agar Ryan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Emosional di atas rata-rata, atau sangat tidak normal. Bukan soal mengulangi lagi, tapi itu tanggung jawab negara untuk membimbing dan memberikan konseling ," katanya.
Dalam persidangan, Ryan juga mengaku kepada hakim ketua Syahri Adamy, bahwa dirinya tidak betah berada di tahanan titipan Lapas Pondok Rajeg. Ryan berharap persidangannya cepat selesai, dan bisa kembali ke Lapas Kesambi, Cirebon, tempat ia menjalani hukuman. Sementara sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda mendengarkan pandangan jaksa penuntut umum. (sj)
Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau
Media asing asal Prancis, Lucarne-opposee memberi julukan khusus bagi Timnas Indonesia usai tampil gemilang di Piala Asia U23.
