Ada Halte Khusus Tuna Netra di Koridor XI

Antri di halte busway
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun fasilitas umum bagi penyandang cacat, khususnya tuna netra, pada koridor XI Transjakarta jurusan Kampung Melayu - Pulo Gebang. Fasilitas ini akan tersedia pada 15 halte di koridor tersebut.

Menurut Kepala Seksi Fasilitasi Pendukung Dinas Perhubungan DKI, Erna Yuni, pembangunan ini dilakukan terkait penerapan Peraturan Daerah (Perda) No. 10 tahun 2011 tentang Penyandang Cacat.

Fasilitas untuk penyandang tuna netra itu berupa ubin dengan gambar timbul yang terpasang di dinding halte, sehingga para tuna netra yang akan menggunakan bus Transjakarta, dapat dengan mudah masuk dan keluar dari bus menuju halte.

"Sehingga mereka dengan mudah bisa masuk ke halte, masuk ke bus Transjakarta dan keluarnya pun mudah. Di bus Transjakarta pun, sudah disediakan tempat duduk khusus bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik tersebut," ujar Erna di Jakarta, Senin, 12 Desember 2011.

Selain itu, di halte Kantor Walikota Jakarta Timur, juga dibangun dua jenis toilet, yaitu toilet umum dan toilet khusus untuk penyandang cacat.

Ditunda

Kemudian, Erna menjelaskan pembangunan Koridor XI, tidak akan sampai ke Pulo Gebang, Jakarta Timur. Sebab rencananya jalur busway akan tembus ke Terminal Pulo Gebang yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.

"Kami menunggu terminal Pulo Gebang selesai dibangun terlebih dahulu, baru bisa diteruskan ke terminal itu. Namun, karena belum selesai, jadi akhir dari Koridor XI ini hanya dari Kampung Melayu hingga Kantor Walikota Jakarta Timur," kata dia.

Direncanakan, Koridor XI akan diresmikan Gubernur DKI Jakarta pada 28 Desember mendatang. Akan ada 15 halte yang terdiri dari halte layang dan halte tingkat di sepanjang 11,7 meter. Halte terbesar dengan ukuran 16 x 27 meter di halte Kantor Walikota Jakarta Timur dan halte terkecil 1,7 meter, masing-masing dengan panjang 40 meter. (eh)

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024