- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Wanda Hamida menganggap tidak hadirnya Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, untuk memenuhi undangan Komnas HAM sebagai tindakan yang tidak memiliki itikad baik menyelesaikan kasus banjir Pondok Labu, Jakarta Selatan.
"Ini itikad buruk yang ditunjukkan Gubernur Fauzi Bowo, dan lagi-lagi untuk keempat kalinya juga Gubernur menyinggung warga Pondok Labu," ujar Wanda di Jakarta, 27 Desember 2011.
Sebelumnya saat warga Pondok Labu melakukan aksi damai di Balaikota, Fauzi Bowo juga tidak mau bertemu dengan perwakilan warga yang masuk ke Balaikota.
"Padahal ada di sana dan tidak mau bertemu warga untuk tatap muka, Ini sikap arogan yang luar biasa," ujar Wanda.
Selain itu, Ia menyayangkan, sikap mundur dalam kasus Pondok Labu disampaikan Kepala Bidang pemeliharaan SDA PU, Tarjuki, yang semestinya tindakan itu dilakukan seorang gubernur.
"Yang berani pasang badan justru Pak Tarjuki. Gubernur telah mengorbankan bawahannya. Tidak heran saya kalau Pak Prijanto inginĀ mundur," ujar Wanda
Wanda juga mempertanyakan komitmen Fauzi bowo yang membiarkan warganya hidup dalam kecemasan. Sudah sembilan bulan warga Pondok Labu dianggap terkatung-katung dan hidup dalam ancaman air yang seketika bisa merendam mereka.
"Kok bisa, ada sungai Jakarta yang alami kemudian seenaknya disempitkan, dibelokkan, tanpa adanya Amdal," Ujar Wanda. (eh)