- http://zwexz.blogspot.com
VIVAnews - Program akta lahir gratis, yang sedianya akan diberikan kepada sekitar 80 ribu anak di Jakarta, tidak mencapai target. Hingga program itu berakhir pada 31 Desember 2011 lalu, tercatat hanya sebanyak 69.956 anak yang mendapatkan akta lahir gratis.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Purba Hutapea, mengatakan program yang dijalankan sejak Oktober hingga Desember itu hanya berhasil mencapai 90 persen.
Artinya masih terdapat sebanyak 10.044 anak yang belum mendapatkan akta lahir gratis. "Kemungkinan ada warga yang lahir di Jakarta tapi membuat akta lahir di daerah asalnya," kata dia, 5 Januari 2012.
Berdasarkan data, dari 69.956 anak yang mendapatkan akta lahir, 9.814 akta diterbitkan oleh Dinas Dukcapil DKI Jakarta. Lalu, 15.350 akta lahir diterbitkan Sudin Dukcapil Jakarta Pusat, 8.986 akta oleh Jakarta Utara.
Kemudian 14.332 akta oleh Jakarta Barat, 9.348 akta oleh Jakarta Selatan, 12.650 akta oleh Jakarta Timur, serta 106 akta diterbitkan oleh Kepulauan Seribu.
Menurut Purba, tidak tercapainya target pemberian akta gratis ini karena tenggat waktu yang diberikan oleh Kementrian Dalam Negeri sangat singkat.
"Surat Edaran baru keluar pertengahan September kemarin, sedangkan program dimulai awal Oktober. Dan batas waktu pengurusannya diberikan sampai akhir Desember," katanya.
Padahal, lanjutnya, antusiasme masyarakat mengurus akta kelahiran ini sangat tinggi. Bahkan, hingga batas waktu yang telah ditentukan habis, permintaan warga masih tetap tinggi. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dia berharap kemudahan yang diberikan bagi warga Jakarta ini bisa diperpanjang.
Purba mengungkapkan warga yang terlambat mengurus akta kelahiran harus mendapatkan pengantar dari Dinas Dukcapil atau Sudin Dukcapil di wilayahnya masing-masing. Untuk kemudian diberikan pengantar ke Pengadilan. (ren)
2 Mahasiswa Psikologi Islam IAIN SAS Babel Raih Prestasi Peneliti Muda Terbaik di KNPMPI 2024
Prestasi membanggakan 2 mahasiswa Program Studi Psikologi Islam di IAIN SAS ini diraih dalam Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia ke-8 tahun 2024.
