- ANTARA/Jafkhairi
VIVAnews - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan Bus Karunia Bakti, di Cisarua, Bogor, Jumat malam, 10 Februari 2012.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan, kecelakaan maut yang menyebabkan 14 korban tewas itu belum tentu murni karena rem blong. "Karena itu kami akan menginvestigasi lebih dalam," kata dia saat menjenguk korban di Rumah Sakit PMI Bogor, Minggu 12 Februari.
KNKT akan menyelidiki mulai dari awak kendaraan, kelaikan bus, hingga rambu-rambu yang ada di kawasan Puncak. "Kami juga akan meminta keterangan para korban," katanya.
Sementara itu kepolisian masih terus mengumpulkan barang bukti di sekitar wilayah kecelakaan. Kepolisian juga memeriksa kamera intai milik toko Indomaret di sekitar lokasi. Sayangnya, CCTV ini tak banyak menolong.
"CCTV yang berada di dalam toko justru hanya merekam kepanikan orang yang akan menolong," kata Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi Zainal Abidin di Bogor, Minggu.
Gegara Ribut soal Baju Lebaran, Pria di Lampung Bunuh Saudara Kembar
Korban tewas dengan luka sayatan di leher akibat tebasan golok. Sebelum tewas, korban dan pelaku sempat terlibat perkelahian di rumah orang tua mereka soal baju lebaran.
