- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Pengamat Politik Sabang Marauke Circle, Syahganda Nainggolan, menilai pertarungan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta yang digelar Juni 2012 nanti, dianggap persiapan awal bagi partai polisi untuk Pemilu Presiden tahun 2014 mendatang.
"Semuanya yang terlibat level elit. Jakarta sebagai ajang latihan," kata Syahganda usai dialog publik Kaukus Muda Indonesia "Menimbang Cagub/Cawagub DKI yang Pro Rakyat" di Gedung Jakarta Media Center, Jakarta, Kamis 22 Maret 2012.
Lebih lanjut Syahganda menilai, sejumlah kombinasi tokoh diturunkan dalam Pilkada DKI juga menjadi ajang penjajakan dan koalisi partai jelang pemilihan capres atau cawapres. "Tokoh-tokoh besar semua yang diturunkan untuk level Jakarta ini," katanya.
Partai Golkar yang berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berlandaskan Islam dengan Partai Damai Serjahtera (PDS), menjadi upaya penjajakan tersendiri bagi Partai Golkar.
Syahganda melihat, Pilkada DKI juga menjadi ajang pertarungan tiga grup petinggi partai politik untuk meraih dukungan pada Pemilu Presiden 2014 mendatang. "Ada SBY, Ical, dan Megawati," kata Syahganda.
Karena itu menurutnya, Pilkada Jakarta yang dijadikan ajang permulaan pertarungan Pilpres 2014 ini akan menjadi unik dan menarik, karena memainkan strategi-strategi baru dari para pimpinan partai politik dalam pertarungan menuju Pilpres 2014 mendatang.
"Dan ini menarik. Jadi Pilkada DKI ini bukan dilihat dari besarnya anggaran, tapi karena pertarungannya itu tadi yang memulai konsolidasi 2014 yang dimulai dari sekarang," ujarnya.