PMI: Jika Ada Bukti Batu, Petugas Kena Sanksi

Aksi Demo Tolak BBM Ricuh di Monas-Gambir
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta mengancam akan memberi sanksi kepada anggotanya jika terbukti menyuplai batu kepada demonstran dalam aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di kawasan Monas, Jakarta, Selasa 27 Maret 2012.

"Kalau ada bukti otentik, kalau ada ambulans kami seperti yang dituduhkan, kami siap memberikan sanksi," kata Sekretaris PMI DKI Jakarta, Irwan Hidayat, di Jakarta, Rabu 28 Maret 2012.

Sebagaimana diberitakan, mahasiswa diduga menyembunyikan batu di dalam ambulans. Batu-batu itu digunakan untuk melawan petugas saat berdemo.

Menurut Irwan, petugas PMI di lapangan sangat paham dengan code of conduct. Yakni, memberikan pertolongan pada semua pihak. "Kami tolong polisi, mahasiswa juga. Kebetulan di situ ada resmob yang jadi korban, kami tolong juga. Jadi, tidak kami beda-bedakan," ujarnya.

Irwan menjelaskan, saat terjadi aksi unjuk rasa kemarin, PMI mengerahkan 17 unit ambulans. Sebanyak 12 unit dari PMI dan 5 lainnya dari dinas keselamatan, LSM, dan partai politik. "Ada ambulans yang pakai palang merah juga, tapi bukan PMI. Kami siap, kalau ada bukti otentik, kalau ada ambulans kami, kami siap memberikan sanksi. Code of conduct dan relawan kami sangat paham. Kami menegaskan, tidak mungkin petugas kami seperti itu," ujarnya.

Irwan mengungkapkan, memang tidak tertutup kemungkinan ditemukan batu dalam ambulans. "Karena korban yang kami bawa kan ada yang pingsan, ada yang tidak sadar. Mungkin saja ada batu di kantong dan tas," ujarnya.

Namun demikian, dia menyatakan, petugasnya tidak menemukan batu seperti disampaikan sejumlah pihak. "Saya tidak menyatakan menemukan, karena dari ambulans yang menurunkan korban di rumah sakit, tidak ada batu, yang tercecer satu dua juga tidak kami temukan. Berani kami nyatakan, itu bersih," ujar Irwan.

Irwan menambahkan, mobil ambulans yang membawa tujuh korban ke rumah sakit sempat dihentikan oleh polisi. "Polisi menduga di antara itu ada yang melempar bom molotov," kata Irwan. Dari tujuh korban itu, dua pingsan dan lima lainnya sadar.

Polisi meminta, lima yang dalam kondisi sadarkan diri itu dialihkan ke mobil tahanan polisi. Namun, petugas ambulans menyatakan kelimanya harus segera dilarikan ke rumah sakit. "Petugas kami menjelaskan bahwa itu tidak bisa," ujar Irwan. (art)

Konsolidasi BUMN Karya Ditarget Rampung September 2024, Ini Tujuannya
VIVA Militer: Sertijab Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Kolonel Bayu Telah Resmi Lantik Raja Aibon Jadi Kesatria Tanah Wali, Dandim Purwakarta

Raja Aibon Komandan Satuan Terbaik Kostrad.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024