- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, meragukan hasil survei yang dirilis Lingkar Survei Indonesia (LSI) pada Minggu, 8 April lalu. Menurut Hidayat, beberapa kali survei LSI meleset jauh dari hasil penghitungan suara saat Pemilukada maupun Pemilu capres.
"Tahun 2007 mereka survei Adang-Danny dapatnya 27 persen. Nyatanya dapatnya 42 persen," kata Hidayat di Jakarta, Selasa 10 April 2012.
Pada 2004 lalu ketika Hidayat memimpin PKS, saat menjelang pemilu LSI kembali merilis survei yang menyatakan partainya hanya dapat 2.9 persen. Tapi faktanya, PKS memenangkan pemilu di DKI dengan hasil 7.4 persen akumulasi nasional dan 24 persen di DKI.
Berdasarkan dua hasil survei LSI yang disebutkan Hidayat itu, PKS berpikir untuk tidak lagi percaya pada kredibilitas LSI.
"Kami akan bekerja terus sampai pemilukada DKI terlaksana 11 Juli nanti, dan tidak pada hari di mana survei itu diselenggarakan," ujarnya.
Hidayat mengkritisi salah satu poin survei yang menanyakan soal kepuasan publik terhadap penanganan banjir Jakarta yang dilakukan calon incumbent Fauzi Bowo.
"Katanya puas. Ternyata berikutnya di Jakarta terjadi banjir termasuk rumah saya kebanjiran. Jadi benar kah pertanyaan mereka yang menyatakan puas?" ucap Hidayat setengah bertanya.
Lalu apakah survei itu tergantung pada pesanan?
"Saya tidak perlu masuk di ruang itu, Anda bisa nilai sendiri," katanya.
TNI AL Bekuk Penyelundup Kristal Haram dari Malaysia Senilai 19 Miliar di Pulau Siondo
Prajurit TNI AL yang berhasil memburu dan menangkap pelaku berasal dari satuan Tim F1QR Lantamal IV Batam, Koarmada I
