Saksi Kunci, Teman Kelasi Arifin Diperiksa

Bentrokan Tolak BBM di DPR
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Kepolisian Resor Jakarta Utara menjadwalkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Kelasi Satu (KLS) Albert Tabra, teman Kelasi (KLS) Arifin, staf khusus Panglima Armada Maritim Barat, yang tewas dikeroyok geng motor dikawasan Pademangan, Jakarta Utara, pada 31 Maret 2012 lalu.

"Kita sudah layangkan penggilan kepada Albert. Rencananya hari ini akan diadakan pemeriksaan, mudah-mudahan yang bersangkutan bisa hadir," ujar Rikwanto, Senin 16 April 2012

Dijelaskan Rikwanto, Albert sudah berkali-kali dipanggil polisi tetapi hingga kini belum datang untuk memberikan keterangan. Mungkin karena ada  alasan yang berkaitan dengan mekanisme tertentu dikesatuannya.

Sementara itu, saat ini tim dari polisi dan POM TNI AL masih menghimpun data mengenai pelaku pengeroyok yang menyebabkan Arifin meninggal. Rekaman CCTV yang ada di SPBU Shell pun sudah diteliti secara bersama-sama.

Koordinasi antara polisi dengan TNI, kata Rikwanto sudah berlangsung sejak awal kejadian saat Arifin ditemukan meninggal sampai peristiwa penyerangan dan perusakan di delapan titik di Jakarta pada Jumat 13 April 2012 lalu.

"Sudah banyak keterangan yang diperoleh tentang ciri-ciri pelaku, ada tanda-tanda khusus, kemudian bahasa yang dipakai dalam komando. Sejak awal kita libatkan POM TNI agar lebih terang," katanya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI AL, Laksama Untung Suropati, menjelaskan bahwa pada Sabtu tengah malam, Arifin berboncengan sepeda motor bersama Albert hendak menuju kapal untuk mengambil sepatu futsal. Namun, saat melintas Jalan Benyamin Sueb, Arifin melihat ada kerumunan orang.

Arifin mendekati kerumunan itu dan ternyata ada seorang sopir truk yang sedang dianiaya sekelompok pemuda. "Karena terpanggil membantu, dia akhirnya melerai. Ternyata, justru dia yang kena keroyok," papar Untung.

Sementara Albert langsung melarikan diri meninggalkan Arifin dan sepeda motornya ke lokasi kejadian.

"Dia kabur dan lapor ke Pomal. Baru diketahui kemudian, Arifin tewas di sana," ucapnya. Arifin tewas dengan luka bacok di bagian punggung.

Polisi sudah membekuk satu orang tersangka dalam kasus itu yakni JRR (21), warga Koja, Jakarta Utara. Polisi menduga ada lebih dari 10 orang pelaku yang melakukan pengeroyokan dan hingga kini masih dikejar aparat kepolisian. (eh)

TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres
dana asing

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun di pekan ketiga April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024