- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi akan menindaklanjuti kabar bahwa ruang ICCU di RS Harapan Kita digunakan syuting sinetron Love in Paris, sehingga mengganggu pelayanan pasien. Kabar itu berhembus setelah Ayu Tria Desiani, bocah 7 tahun penderita leukimia meninggal dunia, Kamis dini hari.
"Saya belum dengar, saya cek dulu ya," kata Nafsiah di Kantor Presiden, Kamis 27 Desember 2012.
Nafsiah menegaskan, penggunaan UGD untuk keperluan syuting melanggar peraturan. Apalagi RS Harapan Kita merupakan rumah sakit pemerintah yang seharusnya lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. "Itu tidak boleh lah (untuk syuting)," tuturnya.
Ia berjanji untuk memeriksa informasi itu secepatnya untuk kemudian mempertimbangkan sanksi yang akan diberikan. "Saya cek dulu kebenarannya, baru kita bicara sanksi," ujarnya.
Seperti diketahui, Ayu Tria Desiani dirawat di UGD RS Harapan Kita sejak 26 Desember 2012. Ayu masuk UGD akibat pembuluh darah pecah pada pukul 18.30.
Kemudian pada pukul 20.00, Ayu dimasukkan ke ICCU. Di ruang ICCU sudah berlangsung syuting. Jarak tempat tidur Ayu ke lokasi syuting ada empat bayi.
Menurut keluarga, kru Production House saat itu bebas ke luar masuk ruangan yang mestinya steril sehingga mengganggu perawatan pasien. Keluarga pasien pun terhalang masuk dan terpaksa menggunakan pintu samping.
Pada pukul 02.00 dini hari, Ayu koma. Jantungnya berhenti, dipompa. Dan pada pukul 02.30 Ayu dinyatakan meninggal dunia. Pada pukul 04.00, orang tua Ayu yang merupakan pekerja media, keluar dari RS dan melihat kru PH sinetron dan peralatan masih ada di dalam RS.
Beberapa kru tampak tertidur di ruang tunggu. Keluarga pasien sangat kecewa tidak diberi tahu ada proses syuting di dalam ruang ICCU. (umi)
