Ojek Gerobak Raup Rp200 Ribu per Hari

Ojek gerobak
Sumber :
  • VIVAnews/Rizky Sekar Afrisia

VIVAnews - Banjir yang menerjang Jakarta dua hari terakhir membuat penduduk Jakarta sengsara. Bukan hanya warga yang tergenangi rumahnya, tetapi juga para pekerja yang hendak berangkat ke kantor.

Satu Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Teridentifikasi Wanita asal Bogor

Di sisi lain, banjir ternyata juga mendatangkan rezeki. Khususnya bagi warga yang kreatif memanfaatkannya sebagai pekerjaan sampingan.

Salah satunya Darji (29), warga asli Jawa Tengah yang menyewakan jasa ojek gerobak untuk melintasi banjir di kawasan Kedoya Utara. Ia bersama empat kawannya stand by di perempatan Rukan Golden Green di Kedoya, sejak pukul 6 pagi sampai 8 malam. Ia menarik biaya yang bervariasi untuk jasa mengantar penumpang melintasi banjir.

"Kalau dekat, per kepala bisa Rp30 ribu. Sampai rel sana bisa sampai Rp50 ribu. Tapi kalau masuk kompleks kan airnya dalam, biasa beda lagi harganya," terangnya pada VIVAnews saat ditemui Jumat, 18 Januari 2013.

Bukan hanya warga pejalan kaki, ia juga bisa mengangkut motor beserta penggunanya dengan satu gerobak. Gerobak itu akan didorong setidaknya oleh lima orang. Untuk motor, biayanya sedikit mahal. Bisa Rp50-100 ribu sekali angkut.

Bagi Darji, menyewakan jasa ojek merupakan rezeki lima tahun sekali. Ia baru bisa melakukan bisnis sampingan ini ketika banjir besar lima tahunan melanda Jakarta. Ojek gerobaknya pun ia buat sendiri bersama empat kawannya. Ia merakit drum besar dalam sebuah gerobak beroda tiga, kemudian mengalasinya dengan kayu triplek. Kayu itulah yang menjadi alas duduk bagi penumpang.

Sehari-harinya, Darji mengaku bekerja serabutan. Dalam sehari, sebagai tukang ojek dadakan ia bisa meraup lebih dari Rp200 ribu, yang akan ia bagi secara rata dengan empat 'kru' lainnya.

Pantauan VIVAnews, hingga saat ini air belum juga surut di kawasan Kedoya Utara, masih sebatas pinggang. Kompleks Perumahan Green Garden bahkan bisa lebih parah lagi. Warga masih banyak yang keluar masuk, baik untuk mengungsi maupun sekadar mengambil barang-barang. Selain bisa menggunakan ojek seperti yang ditawarkan Darji, mereka juga bisa memakai perahu karet dari Satpol PP.

Saat ini, jalanan yang biasanya beroperasi sebagai arteri Jakarta Barat itu layaknya pasar. Sejak perempatan Rukan Golden Green, terjadi penumpukan motor maupun mobil. Motor dan mobil itu, kebanyakan berniat menjemput teman atau saudaranya yang terjebak banjir di komplek perumahan. Beberapa juga merupakan pemotor yang 'kecele' dan harus berbalik arah karena jalan ditutup. Selain itu, ada pula warga maupun anak-anak kecil yang bermain dengan banjir. (umi)

Gunung Karangetang Mengalami 10 Kali Gempa Embusan, Menurut PVMBG
Teknologi Blockchain dan turunannya.

Blockchain Bikin Transaksi Keuangan Lintas Batas Enggak Ribet

Teknologi blockchain dapat dieksplorasi oleh korporasi serta lembaga jasa keuangan dengan cara yang aman dan terjamin.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024