Pengusaha Bekasi Diduga Disiksa di Dalam Mobil

Polisi mengevakuasi mayat pengusaha Bekasi dari dalam bagasi mobil.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Khavifa
VIVAnews
Mulai Hari Ini, Prabowo Subianto Bakal Dikawal Paspampres
- Kematian Imam A. Syafei, pengusaha komputer asal Bekasi, masih menjadi misteri. Korban yang dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu itu hilang pada hari ulang tahunnya yang ke-31, pada Sabtu 16 Maret 2013.

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Pagi ini, mayat Imam Syafei ditemukan dalamĀ  bagasi mobil Suzuki Vitara B 531 EV di Terminal 1C kedatangan, Bandara Soekarno Hatta, terikat dan kepalanya dilakban seperti mumi.
Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan


Menurut keterangan adiknya, Ahmad Dardiri (24), Imam pergi meninggalkan rumah sejak pukul 10.30 WIB, pada hari ulang tahunnya. Saat itu, korban hanya berpamitan untuk mengecek barang di Pulogadung, Jakarta Timur.


Tidak berapa lama usai pergi tersebut, korban kemudian menelpon salah satu karyawan kantornya di Kramat Sentiong Jakarta, bernama Taruji, 40 tahun.

"Mas Imam minta agar karyawannya menyiapkan printer untuk dikirim ke Bandung," terang Ahmad.


Satu jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 11.30 WIB, korban kembali menelpon karyawannya. Tapi, tidak ada suara apapun di ujung telpon.


"Setelah diam, tiba-tiba di telpon itu kata Pak Taruji ada suara orang sedang bertengkar," kata Ahmad.


Karena curiga dan ada suara mengerang kesakitan dan jeritan minta tolong, Taruji kemudian berinisiatif untuk merekam telepon tersebut. Rekaman dugaan penyiksaan terhadap korban durasinya sekitar 25 menit. "Dari suara telpon itu, sepertinya korban sedang disiksa di dalam mobil," katanya.


Di rekaman itu juga terdengar salah satu orang pria, mengancam agar korban segera memberitahu PIN ATM miliknya. Karena menolak, pelaku yang diduga dikenal dekat dengan korban kemudian mengancam akan melukai anak dan istrinya. "Setelah itu 4 nomor telponnya mati, dan tidak bisa lagi dihubungin," kata Ahmad.


Keluarga korban sudah melaporkan kasus itu ke Polsek Bekasi Timur pada hari Minggu 17 Maret 2013. Namun, oleh polisi kasus itu diarahkan menjadi kasus orang meninggalkan rumah. "Bukan kasus penculikan. Inilah yang kami sayangkan, padahal bukti rekaman yang kami buat ke format CD, sudah diserahkan ke polisi," kata Ahmad.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya