Polisi Hendak Razia Preman, Anak-anak Punk yang Diciduk

Anak-anak punk di jalanan ditangkap polisi
Sumber :
  • VIVAnews/ Darmawan

VIVAnews - Usai penyerangan yang menimpa anggotanya, jajaran Kepolisian Resor Kota Depok gencar melakukan razia preman di sejumlah titik kota tersebut. Hasilnya, selain mengamankan puluhan preman, polisi berhasil menemukan miras dan benda berbahaya yang diduga digunakan untuk melakukan kejahatan, Jumat 22 Maret 2013.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polresta Depok, Ajun Inspektur Satu Bagus Suwardi, mengatakan, operasi ini lebih bertujuan kepada penciptaan kondisi guna mengantispasi adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Adapun sasarannya ialah premanisme, minuman keras, senjata tajam, dan narkoba.

"Untuk saat ini kami berhasil mengamankan sebanyak 75 preman beserta beberapa miras dalam kemasan plastik dan benda berbahaya seperti gesper berkepala gir serta pisau," ujar dia kepada VIVAnews.

Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat

"Setelah kami amankan di sini, mereka yang rata-rata anak punk itu akan menjalani pembinaan. Operasi ini sengaja kami gelar, karena banyaknya aduan dari masyarakat yang mengaku takut dan was-was terlebih mereka yang menggunakan jasa angkutan umum," katanya.

Di lapangan Polres, puluhan anak punk bertato ini kemudian menjalani hukuman yang diberikan petugas. Mereka diminta berdiri tegak sambil menghormati bendera selama setengah jam. Rencananya, usai didata, polisi akan menyerahkan mereka ke dinas terkait untuk penanganan selanjutnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Senin malam 18 Maret 2013, Aiptu Eko Budiyanto menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh dua orang pria misterius. Satu di antara pemukulnya diyakini mengenakan jaket, namun diduga memakai pakaian dinas TNI.

Sementara itu, seorang lagi mengenakan kaos putih celana pendek warna krem. Keduanya datang menggunakan motor dan langsung menyerang korban yang saat itu sedang berjaga di Pos Pol Juanda, Depok.

Selain Aiptu Eko, korban lainnya ialah Briptu Bambang Siswanto yang merupakan anggota SPK Polsek Sukmajaya. Bambang ikut jadi korban lantaran berupaya melerai perkelahian tersebut.

Aksi baru berhenti setelah korban mengatakan kalau istrinya adalah anggota Kopassus. Tak lama, pelaku kemudian pergi entah ke mana. Hingga berita ini dimuat, aparat masih memburu pelaku kekerasan tersebut. (art)

Maju Pilkada Kalsel 2024, Pasangan Muhidin-Hasnur Kantongi Restu Haji Isam
Dok. Istimewa

Gugatan PDIP Diterima PTUN, Gayus Lumbunn: Permononan Kami Layak untuk Diproses

Menurut tim kuasa hukum PDIP, pihaknya sudah mendatangi KPU RI untuk menyampaikan putusan hakim PTUN dalam dismissal process yang diajukan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024