- VIVAnews/Rohimat
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan persyaratan pinjaman uang dari Bank Dunia sebesar Rp1,2 triliun untuk proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) terlalu sulit. Dia beberapa kali secara terbuka lantang menyatakan akan membatalkan pinjaman tersebut, apabila persyaratannya terlalu rumit.
Menurut Jokowi, meskipun persyaratannya dirasa sangat sulit, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih dalam tahap negosiasi dengan Bank Dunia.
"Iya masih nego, tapi maunya mudah saja, jangan pakai syarat-syarat yang rumit. Dinasnya saja pusing. Saya diceritakan pusing. Apalagi yang melaksanakan," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa 2 April 2013.
Dia mengatakan apabila pinjaman tersebut dibatalkan, proyek pembenahan sistem drainase Jakarta terancam mundur karena belum dianggarkan di APBD tahun ini.
"Kalau dibatalkan itu harus dianggarkan lagi. Meganggarkan lagi itu harus dalam perubahan atau tahun depan. Ini hanya mundur. Hanya itu saja kepentinggannya," ucapnya.
Disampaikan Jokowi sebelumnya, bahwa salah satu persyaratan yang rumit itu adalah lama pembayaran kredit selama lima tahun. Kata dia, pembayaran selama itu hanya akan menambah beban bunga pinjaman yang harus ditanggung Pemprov.
Untuk diketahui, JEDI adalah proyek perbaikan sistem drainase di Jakarta. JEDI mencakup perbaikan sungai, waduk dan situ di sekitar kawasan Jakarta. Sedikitnya ada 13 sungai yang akan dikeruk. Waduk maupun situ yang telah dangkal juga akan dikuras.
Sungai yang akan dikeruk adalah Kanal Banjir Barat, Cakung Drain, Cengkareng Drain, Kali Angke, Kali Cideng, Kali Kamal, Kali Sunter, Kali Tanjungan, Kali Krukut-Kali Cideng-Tanah Sereal, Kali Jelakeng-Kali, Pakin-Kali Besar, Kali Ciliwung Gunung Sahari, Sodetan Sentiong Sunter, Kali Grogol – Sekretaris.
Sementara waduk yang akan dikeruk yakni Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur III. Sedangkan situ yang akan dilakukan rehabilitasi antara lain Situ Mangga Bolong, Situ Babakan, Situ Rawa Dongkal dan Situ Cipondoh.
Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila
Serah terima baru saja dilaksanakan di lapangan Sadelor.
