Wacana Pemadaman Api Jokowi-Ahok, Pawang Geni Hingga Hidran Kering

Kebakaran Pemukiman Padat Penduduk di Senen
Sumber :
  • ANTARA/Mohammad Ayudha
VIVAnews
Resmi! PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok
- Kebakaran di kawasan padat penduduk Ibu Kota akhir-akhir ini marak terjadi. Bulan Maret lalu ratusan rumah di Pedongkelan, habis dilalap "si jago merah". Dan yang baru saja terjadi pada Senin sore, 8 April 2013, puluhan rumah di Krendang, Tambora, Jakarta Barat hangus terbakar.

AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin

Beberapa ide sebagai solusi untuk mengatasi kebakaran sudah dilontarkan Jokowi - Ahok. Mulai dari Pawang Geni hingga sepeda motor pemadam. Sekarang ada lagi yang dinamakan hidran kering. Namun memang saat ini beberapa ide itu masih dalam tahap wacana, dan belum terealisasi.
5 Film Romantis Berlatar Perang Dunia II, Kisah Cinta di Tengah Kekacauan


Ide terbaru itu, yakni hidran kering disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Kata dia hidran kering adalah pipa untuk menyambung dari mobil pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran yang sempit-tidak bisa dijangkau langsung oleh mobil pemadam kebakaran.


"Kami sudah suruh beli alat jadi bagaimana caranya nyambung ke tempat kebakaran itu karena pemadam tidak bisa masuk ke dalam dengan hidran kering namanya. Jadi itu posisi dari hidran, pipa-pipa sudah ada tinggal dicolok ke mobil," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu 10 April 2013.


Ahok mengaku bahwa pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyurati Perusahaan Listrik Negara untuk segera mengaudit listrik di lokasi padat penduduk. Kata dia, di sana banyak ditemukan colokan listrik yang tidak memenuhi standar keamanan.


"Kami akan surati PLN. Daerah-daerah yang ilegal pemasangan listriknya disuruh dicabut," kata dia.


Selain itu, ada alat pemadam yang diklaim simpel dibawa langsung oleh Jokowi dari Solo, dinamakan Pawang Geni. Sampai saat ini alat itu belum tampak digunakan pada kebakaran di kawasan padat penduduk. Menurut Ahok, penggunaan alat itu masih perlu banyak masukan dari petugas pemadam.


"Itu masih diperbaiki dari pemadam kebakaran sudah dikasih masukan banyak," ujarnya.


Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyebutkan sepeda motor pemadam yang sudah ada sejak zaman Fauzi Bowo dinilai tidak efektif karena bentuknya terlalu besar jika digunakan di gang sempit.


"Kemarin kan sudah dicoba yang pakai sepeda motor, ternyata juga tidak bisa. Karena itu dua meter, tidak cukup efektif tidak bisa masuk ke gang setengah meter. Pawang geni juga minta dikecilkan. Ini yang masih diproses semuanya," ujar Jokowi.


Dia menjelaskan bahwa semua alat sudah didesain sedemikian rupa supaya bisa masuk ke gang kecil. Sekaligus memberikan pengarahan penggunaannya agar mengatasi kebakaran bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri.


"Sehingga nanti kalau sudah jadi, entah jadi 1.000 atau 2.000 alat itu baru nanti disampaikan ke masyarakat diajari memakainya, diajari mengatasi kebakaran pertama seperti apa," ujarnya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya