Ahok: Di Mana Komnas HAM Saat Petugas Dikejar Pakai Parang

Gubernur DKI Basuk Tjahaja Purnama
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Campur tangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam penggusuran warga penghuni Waduk Pluit membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal. Lembaga ini, menurut Ahok, Jumat 17 Mei 2013, tidak melihat akar masalah yang sesungguhnya, sehingga tidak bisa menempatkan diri di posisi yang pas dalam kasus ini.

Komnas menilai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengarah pada pelanggaran HAM dalam penggusuran di Pluit. Komnas mendapat laporan, Jokowi menurunkan preman untuk membersihkan wilayah yang dihuni 7.000 KK itu.

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23

"Kalau saya bunuh orang saat diserang, Komnas HAM bilang ini pelanggaran. Kalau saya yang mati diserang, Komnas cuma bilang belasungkawa. Apa itu keadilan?" kata Ahok dengan suara tinggi di Balaikota, Jakarta.

Ahok lalu menanyakan di mana Komnas HAM saat petugas yang hendak mendata penghuni dikejar-kejar warga dengan parang. Bahkan, warga tidak segan mendatangi kantor kepala dinas perumahan dengan membawa senjata tajam sejenis. "Kalau kepala dinas mati, Komnas HAM mau tanggung jawab?" ujarnya.

Agar tidak asal menerima laporan dan menilai secara sepihak, Ahok menantang Komnas HAM datang ke pemukiman warga di Waduk Pluit. "Coba lihat ke lapangan dan kenyataan," kata dia.

Ahok juga menjelaskan, Pemprov DKI memang menghilangkan uang kerohiman, karena warga tinggal di atas tanah negara. Namun, Pemprov tidak berdiam diri. Warga mendapat kompensasi rusunawa dengan subsidi, yang kemudian mereka tolak. Kini, Ahok menyerahkan kepada warga akan menerima kompensasi itu atau tidak.

"Kalau nggak kasih kompensasi, kami kurang ajar. Tapi, kami siapkan tempat tinggal lebih baik buat mereka. Maunya apa? Jual tanah negara? Aturan dari mana itu," katanya.

Kendati mendapat banyak kendala, menurut Ahok, pemprov akan jalan terus. Relokasi dan reklamasi Waduk Pluit merupakan prioritas untuk penanganan banjir Jakarta. "Terserah mau terima atau enggak (kompensasi)," kata dia. (art)

Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024