Jokowi: Jangan Ditanya-tanya Kalau Masih Proses

Jokowi Melantik Walikota Jakarta Barat
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menyebutkan masalah tarif Indonesia Case Base Groups (INA CBGS) masih dalam tahap kalkulasi. Jokowi mulai kesal dengan berbagai pertanyaan meyangkut kisruh tarif INA CBGS tersebut
Global Action Needed to Protect Children from Lethal Explosive Weapons

Menurut Jokowi, Rabu 29 Mei 2013, dirinya belum bisa memutuskan seperti apa nantinya tarif INA CBGS tersebut.  Sebab rumusan untuk menaikkan tarif INA CBGS tersebut akan rampung pada pertengahan Juni 2013 mendatang.
Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

"Semuanya baru dikalkulasi, baru dihitung-hitung.  Jangan ditanya-tanya kalau masih proses. Sekarang belum diputuskan, masih dirembuk. Belum bisa dinaikan. Baru dalam proses saja mau ditulis," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta.
Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Jokowi menuturkan, bahwa pemerintah provinsi DKI Jakarta, Kementrian Kesehatan, Nasional Case-mix Centre (NCC) dan perwakilan rumah sakit swasta sedang merumuskan tarif INA CBGS itu. Dia pun memastikan bahwa ke depannya paket dalam INA CBGS itu akan dinaikkan

"Sedang ada rumusan INA CBGS. Supya tarif-tarif tindakan medis tertentu bisa dinaikkan, supaya rumah sakit nya senang, dokter seneng. Begitu saja," ujar Jokowi

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati, menyebutkan saat ini Rumah Sakit Swasta, Nasional Case-mix Centre, PT Askes dan Kementrian Kesehatan sedang melakukan penghitungan kembali masalah tarif Indoneseia Case Base Group (INA CBGS) itu.

Kata dia, Sekjen Kementerian Kesehatan sudah membentuk tim dan bekerja secara marathon di Bandung. Ditargetkan perumusan itu selesai dalam dua minggu ke depan

"Mulai hari Senin kemarin sudah bekerja secara maraton dan dikarantina di Bandung. Sistem tarif INA CBGS ini akan menjadi standar nasional yang telah diberikan mandat dari kementrian kesehatan dalam ujicoba BPJS 2012," ucap Dien. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya