Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, membantah bahwa pembagian sebanyak 1,7 Kartu Jakarta Sehat (KJS) di 3 Puskesmas Ibukota yakni, di Koja, Pasar Rebo, dan Kalideres merupakan bagian dari pencitraan. Ia juga mengakui tak mengajak DPRD DKI saat membagikan kartu itu. Demikian kata Jokowi di Balai Kota, Rabu 29 Mei 2013.
Menurut Jokowi, pembagian itu pun hanya perwakilan beberapa warga saja. Pembagian itu merupakan salah satu bentuk sosialisi supaya masayarakat tahu penggunaan KJS. Masyarakat senang apabila ada bentuk simbolis pembagian KJS itu
"Kalau mau pencitraan, saya bagi-bagikan semuanya sendiri 1,7 juta KJS sendiri. Ini hanya simbolis kepada 50 orang saja. Kalau saya bagikan sendiri itu baru pencitraan," ujar Jokowi.
Mantan Walikota Surakarta itu menuturkan, untuk pembagian sebanyak 1,7 KJS selanjutnya dilakukan Suku Dinas di 5 wilayah Jakarta dan walikota.
Menurutnya, masalah pembagian itu adalah urusan eksekutif, dan merupakan salah satu bentuk penghargaan simbolis dari Gubernur kepada warganya.
"Pencitraan bagaimana, kemarin Kemenkes diajak, PT Askes juga. Hanya DPRD yang tidak diajak. Mereka tidak bicara sih. Ini kan urusan kita, eksekutif. Kami hanya bagi saja kok," ucap Jokowi. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, masalah pembagian itu adalah urusan eksekutif, dan merupakan salah satu bentuk penghargaan simbolis dari Gubernur kepada warganya.